Oleh sebab itu, bangsa Indonesia diharapkan bisa selalu berkomitmen untuk menegakkan nilai kemanusiaan, salah satunya menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM) yang menjadi salah satu prinsip dasar demokrasi Pancasila.
Indonesia dikenal dengan kekayaan dan keberagamannya, mulai dari bahasa, budaya, suku, ras, dan agama.
Dari banyaknya perbedaan ini, bangsa Indonesia diharapkan mampu membentuk suatu kesatuan yang disebut sebagai negara-bangsa.
Sudah seharusnya bagi setiap orang untuk tidak membeda-bedakan setiap individu hanya berdasarkan dari asal-usulnya.
Baca juga: Konsep dan Urgensi Pancasila dalam Arus Sejarah Bangsa
Sila keempat dapat dikatakan yang paling dekat pada demokrasi.
Dalam pandangan Pancasila, demokrasi yang ideal adalah demokrasi yang "kerakyatan" dan didasarkan pada hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan.
Sila ini dipandang dapat memberi solusi dalam mencapai tujuan bersama dengan cara bermusyawarah.
Maksud dari bermusyawarah bukan hanya mewakili semua keinginan masyarakat secara umum, tetapi juga menyeimbangkan antara masyarakat minoritas dan mayoritas.
Baca juga: Soekarno, Tokoh yang Mengusulkan Pancasila sebagai Dasar Negara
Yang terakhir adalah nilai keadilan yang terkandung dalam sila kelima Pancasila.
Sila kelima Pancasila masih berkaitan dengan tujuan berbangsa, yaitu menciptakan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Keadilan sosial berarti keadilan yang berlaku untuk seluruh masyarakat dalam segala bidang, mulai dari kehidupan, materiil, spiritual, dan sebagainya.
Selain itu, keadilan sosial juga dapat diartikan sebagai tercapainya keseimbangan antara kehidupan pribadi dengan kehidupan berkelompok.
Referensi: