优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Biografi Asrul Sani, Tokoh Penting Gelanggang Seniman Merdeka

优游国际.com - 31/07/2022, 14:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber

Sejak itu, tidak hanya puisi, tetapi juga cerpennya kerap dimuat di berbagai media massa, seperti di majalah Siasat, Kisah, Konfrontasi, Gema Suasana, serta surat kabar Mimbar Indonesia dan Indonesia Raya.

Asrul Sani adalah sastrawan Angkatan 45 yang tidak hanya seangkatan, tetapi juga bersahabat dan kerap bekerja sama dengan Chairil Anwar.

Baca juga: Biografi Chairil Anwar, Si Binatang Jalang

Ia dan Chairil Anwar penah menjadi redaktur majalah Gema Suasana dan redaktur ruangan kebudayaan "Gelanggang" dalam majalah Siasat.

Bersama Rivai Apin, mereka menerbitkan kumpulan puisi berjudul "Tiga Menguak Takdir" pada 1950.

Sebagai sastrawan Angkatan 45, mereka bertiga juga merupakan tokoh-tokoh pencetus perkumpulan seniman Gelanggang Seniman Merdeka.

Pada 18 Februari 1950, perkumpulan seniman ini mengeluarkan Surat Kepercayaan Gelanggang.

Bahkan, Asrul Sani menjadi konseptor Surat Kepercayaan Gelanggang, dapat dikatakan sebagai landasan ideal Angkatan 45.

Di dunia sastra dan seni, Asrul Sani banyak menulis puisi, cerpen, esai, kritik, terjemahan, menulis dan menyutradarai drama serta film.

Baca juga: Gelanggang Seniman Merdeka, Angkatan 45

Uniknya, ketika menulis esai, Asrul Sani menggunakan banyak nama samaran, seperti Ida Anwar, Idham Mahmud, Ali Akbar, Ali Emran, Fajria Novari, dan F. Anwar.

Hal ini ia lakukan agar tidak muncul anggapan bahwa pada 1950-an penulis esai sangat sedikit.

Sedangkan di dunia seni film, Asrul Sani terkenal sebagai penulis skenario Jenderal Nagabonar (1988).

Di luar itu, Asrul Sani juga pernah memegang beberapa jabatan, sebagai berikut.

  • Direktur Akademi Teater Nasional Indonesia (ATNI)
  • Ketua Dewan Kesenian Jakarta (DKJ)
  • Ketua Lembaga Seniman Budayawan Muslim Indonesia (Lesbumi)
  • Anggota Badan Sensor Film (BSF)
  • Pengurus Pusat Nahdatul Ulama (NU)
  • Anggota DPR-MPR (wakil seniman)

Baca juga: Biografi Ajip Rosidi, Sastrawan dan Budayawan Serba Bisa

Karya Asrul Sani

Berikut ini beberapa karya Asrul Sani dalam bidang sastra dan seni.

  • Salah Asuhan (sutradara, 1974)
  • Di Bawah Lindungan Kabah (sutradara, 1978)
  • Mantera (kumpulan puisi, 1975)
  • Mahkamah (drama, 1988)
  • Catatan atas Kertas Merah Jambu (esai)
  • Jenderal Nagabonar (penulis skenario, 1988)
  • Julius Caesar (terjemahan drama William Shakespeare, 1979)

Penghargaan dan akhir hidup

Di bidang sastra dan seni, Asrul Sani ataupun karyanya tercatat beberapa kali menerima penghargaan.

Pada 1969, ia menerima Anugerah Seni dan pada tahun 2000 mendapat Penghargaan Bintang Mahaputra dari Pemerintah RI.

Sedangkan dua karyanya, Jenderal Nagabonar (1986) dan Kejarlah Daku Kau Kutangkap (1985) memenangkan Piala Citra.

Asrul Sani meninggal di Jakarta pada 11 Januari 2003 di usia 76 tahun.

 

Referensi:

  • Maryoto, Agus. (2020). Sastrawan Angkatan 45. Semarang: ALPRIN.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau