Kemajuan yang dicapai dalam berbagai aspek kehidupan mengakibatkan meningkatnya jumlah penduduk dan timbullah desa-desa besar yang merupakan gabungan dari kampung-kampung kecil.
Pemimpin masyarakat biasanya dipilih melalui musyawarah dengan mempertimbangkan kemampuannya dalam berinteraksi dengan roh nenek moyang.
Selain itu, masyarakatnya mulai terbagi ke dalam kelompok sesuai keahlian mereka, misalnya kelompok petani, undagi, pedangan, dan sebagainya.
Masyarakat perundagian menggunakan peralatan yang terbuat dari logam.
Teknologi pembuatan benda-benda dari logam pun mengalami perkembangan pesat.
Beberapa peralatan dari logam yang mereka hasilkan antara lain kapak corong, nekara, moko, kapak perunggu, dan bejana perunggu, yang banyak ditemukan di Sumatera, Jawa, Bali, dan Sulawesi.
Di samping itu, masyarakatnya telah mengenal teknik pembuatan gamelan, lukisan, ukiran, dan perhiasan.
Referensi: