优游国际

Baca berita tanpa iklan.
Salin Artikel

Sejarah dan Perkembangan Televisi di Indonesia

Tokoh pertama yang dipandang sebagai pemrakarsa televisi adalah seorang mahasiswa asal Jerman bernama Paul Nipkow.

Paul Nipkow diketahui menciptakan sebuah piringan metal kecil yang dapat berputar dengan lobang-lobang di dalamnya.

Temuan Nipkow ini kemudian disebut sebagai Cakram Nipkow, yang kemudian dipatenkan di tahun yang sama, yaitu 1884.

Cakram Nipkow melahirkan televisi mekanis (analog), yaitu gambar kecil yang dibentuk oleh elemen-elemen tertentu.

Sejak saat itu, televisi terus mengalami perkembangan di negara-negara lain, termasuk Indonesia.

Berikut ini sejarah dan perkembangan televisi di Indonesia.

Sejarah televisi di Indonesia

Sejarah televisi di Indonesia diawali dengan kelahiran Televisi Republik Indonesia (TVRI) pada 24 Agustus 1962 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Penerangan RI No. 29/SK/VII/61.

Pada waktu itu, pemerintah Indonesia memutuskan untuk memasukkan proyek media massa televisi ke dalam proyek pembangunan Asian Games IV.

TVRI adalah satu-satunya stasiun televisi pertama di Indonesia sekaligus tertua dengan jangkauan jaringan mencapai seluruh wilayah di Indonesia saat itu.

Bahkan, hingga tahun 1990-an, TVRI menjadi single source information bagi masyarakat.

Seiring dengan adanya acara Asian Games IV di Senayan, Jakarta, maka pemerintah Indonesia mulai mempersiapkan TVRI.

Oleh sebab itu, pendirian TVRI masih berkaitan dengan siaran perdana Asian Games ke-IV yang dilaksanakan di Stadion Utama Gelanggang Olahraga Bung Karno, Jakarta.

Pemerintah Indonesia membutuhkan waktu sekitar 10 bulan untuk mempersiapkan TVRI dengan menempati gedung Kampus Akademi Penerangan di Gerbang Pemuda, Senayan, Jakarta.

Adapun persiapan yang dilakukan adalah dengan mengemas program siaran yang kemudian diperluas melalui jaringan teresterial.

Selain itu, dibangun pula infrastruktur penyiaran televisi yang dibangun secara bertahap di luar Pulau Jawa.

Sejak mengudara di Indonesia, TVRI telah beberapa kali mengalami pergantian status hukum perusahaan.

Pada 1963, pemerintah menetapkan status TVRI berbentuk yayasan dengan nama Yayasan Televisi Republik Indonesia.

Lebih lanjut, pada 1976, TVRI berubah status menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang dinaungi oleh Departemen Penerangan.

Perkembangan

Seiring dengan kemajuan demokrasi dan kebebasan untuk berekspresi, pada 1989, pemerintah Indonesia mulai membuka izin untuk didirikan televisi swasta.

Stasiun televisi swasta pertama yang dibuka adalah Rajawali Citra Televisi (RCTI) pada 24 Agustus 1989.

Akan tetapi, siaran waktu itu hanya bisa diterima dalam ruang lingkup yang terbatas, yaitu wilayah Jabodetabek saja.

Sementara itu, daerah lain hanya menangkap siaran RCTI dengan memanfaatkan decoder.

Setelah RCTI, mulai bermunculan stasiun televisi swasta lainnya, seperti Surya Citra Televisi (SCTV) pada 1990 dan Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) pada 1991.

Siaran nasional RCTI dan SCTV baru dilakukan pada 1993.

Satu tahun setelahnya, pada 1994, berdiri ANTeve dan Indosiar.

Pada waktu itu, diperkirakan sudah berdiri 11 stasiun televisi yang mengudara secara nasional, dengan tambahan Trans TV, Global TV, Lativi, Metro TV, dan TV7.

Referensi:

  • Sanityastuti, Marfuah Sri. (2007). Membaca Televisi Indonesia, Sebuah Upaya Menyikapi Tayangan Televisi. Jurnal Komunikasi. Vol. 2, Nomor 1, Oktober 2007.
  • Morrisan. (2011). Manajemen Media Penyiaran Edisi Revisi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

/stori/read/2022/11/03/180000879/sejarah-dan-perkembangan-televisi-di-indonesia

Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke