KOMPAS.com - Pernahkah kamu mendengar tentang najis mughallazah? Contoh dari najis mughallazah adalah air liur anjing dan kotoran babi. Najis memang topik yang sering dibahas dalam agama Islam, terutama karena dampaknya terhadap kesucian dan ibadah kita.
Najis dalam Islam terbagi menjadi tiga jenis, yaitu najis mukhaffafah (ringan), mutawassitah (sedang), dan mughallazah (berat), dengan cara pembersihan yang berbeda-beda, seperti menggunakan air dan tanah untuk najis mughallazah dari anjing dan babi.
Nah, dalam artikel kali ini, kita akan mengupas berbagai jenis najis, contohnya, dan bagaimana cara membersihkannya. Yuk, simak penjelasannya lebih lanjut!
Baca juga: Doa Masuk dan Keluar Kamar Mandi, Lengkap dengan Artinya
Menurut Adelia Zahra Salsabila dalam Pembagian Najis dalam Agama Islam (2023), secara bahasa, kata "najis" dalam bahasa Arab bermakna al-qadharah (丕賱賯匕丕乇丞), yang artinya kotoran.
Dalam istilah agama, najis merujuk pada segala sesuatu yang dianggap kotor dan dapat menghalangi kesempurnaan ibadah, seperti salat.
Najis bisa ada di badan, pakaian, atau tempat, dan cara membersihkannya pun beragam, tergantung jenis najisnya.
Menariknya, ada perbedaan antara najis dan hadats. Hadats adalah keadaan tubuh seseorang yang tidak memungkinkan ia melakukan salat, seperti setelah berhubungan badan (hadats besar) atau setelah buang angin (hadats kecil).
Sedangkan najis adalah benda atau cairan yang membuat kita perlu membersihkan diri atau benda tersebut agar bisa kembali suci.
Baca juga: Doa Mandi Wajib Perempuan Setelah Haid
Menurut Salim bin Smeer Al Hadrami dalam Safinah an Najah (2001), najis terbagi menjadi tiga jenis utama, yaitu najis mukhaffafah, najis mutawassitah, dan najis mughallazah. Mari kita pelajari masing-masing jenis najis ini!
Najis mukhaffafah adalah najis ringan. Biasanya, najis ini ditemukan pada air kencing bayi laki-laki yang belum berusia dua tahun dan hanya mengonsumsi air susu ibunya.
Meskipun terbilang najis, membersihkan najis mukhaffafah cukup mudah, yaitu dengan cara memercikkan air pada benda atau tempat yang terkena najis tersebut.
Hadits Rasulullah SAW menjelaskan: "Kencing bayi perempuan dicuci dan kencing bayi laki-laki cukup dipercikkan saja dengan air." (HR. Tirmidzi)
Najis mutawassitah adalah najis dengan tingkat keparahan sedang. Najis ini terbagi menjadi dua jenis:
Baca juga: Niat atau Doa Mandi Wajib untuk Pria dan Wanita
Sekarang, mari kita bahas tentang najis mughallazah, yang bisa dibilang sebagai jenis najis yang paling berat.
Contoh dari najis mughallazah adalah air liur anjing dan kotoran babi. Najis ini memerlukan pembersihan yang lebih teliti dan khusus.