优游国际

Baca berita tanpa iklan.

3 Jenis Najis dalam Islam: Mukhaffafah, Mutawassitah, dan Mughallazah

优游国际.com - 01/03/2025, 07:30 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.com - Pernahkah kamu mendengar tentang najis mughallazah? Contoh dari najis mughallazah adalah air liur anjing dan kotoran babi. Najis memang topik yang sering dibahas dalam agama Islam, terutama karena dampaknya terhadap kesucian dan ibadah kita.

Najis dalam Islam terbagi menjadi tiga jenis, yaitu najis mukhaffafah (ringan), mutawassitah (sedang), dan mughallazah (berat), dengan cara pembersihan yang berbeda-beda, seperti menggunakan air dan tanah untuk najis mughallazah dari anjing dan babi.

Nah, dalam artikel kali ini, kita akan mengupas berbagai jenis najis, contohnya, dan bagaimana cara membersihkannya. Yuk, simak penjelasannya lebih lanjut!

Baca juga: Doa Masuk dan Keluar Kamar Mandi, Lengkap dengan Artinya

Apa itu najis?

Menurut Adelia Zahra Salsabila dalam Pembagian Najis dalam Agama Islam (2023), secara bahasa, kata "najis" dalam bahasa Arab bermakna al-qadharah (丕賱賯匕丕乇丞), yang artinya kotoran.

Dalam istilah agama, najis merujuk pada segala sesuatu yang dianggap kotor dan dapat menghalangi kesempurnaan ibadah, seperti salat.

Najis bisa ada di badan, pakaian, atau tempat, dan cara membersihkannya pun beragam, tergantung jenis najisnya.

Menariknya, ada perbedaan antara najis dan hadats. Hadats adalah keadaan tubuh seseorang yang tidak memungkinkan ia melakukan salat, seperti setelah berhubungan badan (hadats besar) atau setelah buang angin (hadats kecil).

Sedangkan najis adalah benda atau cairan yang membuat kita perlu membersihkan diri atau benda tersebut agar bisa kembali suci.

Baca juga: Doa Mandi Wajib Perempuan Setelah Haid

Jenis-jenis najis

Menurut Salim bin Smeer Al Hadrami dalam Safinah an Najah (2001), najis terbagi menjadi tiga jenis utama, yaitu najis mukhaffafah, najis mutawassitah, dan najis mughallazah. Mari kita pelajari masing-masing jenis najis ini!

1. Najis mukhaffafah

Najis mukhaffafah adalah najis ringan. Biasanya, najis ini ditemukan pada air kencing bayi laki-laki yang belum berusia dua tahun dan hanya mengonsumsi air susu ibunya.

Meskipun terbilang najis, membersihkan najis mukhaffafah cukup mudah, yaitu dengan cara memercikkan air pada benda atau tempat yang terkena najis tersebut.

Hadits Rasulullah SAW menjelaskan: "Kencing bayi perempuan dicuci dan kencing bayi laki-laki cukup dipercikkan saja dengan air." (HR. Tirmidzi)

2. Najis mutawassitah

Najis mutawassitah adalah najis dengan tingkat keparahan sedang. Najis ini terbagi menjadi dua jenis:

  • Najis 'ainiyah: najis ini terlihat jelas, seperti tahi, bangkai hewan, atau darah. Cara membersihkannya adalah dengan mencucinya hingga warna, bau, dan rasanya hilang, lalu disiram dengan air yang suci.
  • Najis hukmiyah: najis ini tidak terlihat secara fisik, seperti air kencing yang sudah mengering. Untuk membersihkan najis hukmiyah, cukup dengan mengalirkan air suci pada tempat atau benda yang terkontaminasi najis tersebut.

Baca juga: Niat atau Doa Mandi Wajib untuk Pria dan Wanita

3. Najis mughallazah

Sekarang, mari kita bahas tentang najis mughallazah, yang bisa dibilang sebagai jenis najis yang paling berat.

Contoh dari najis mughallazah adalah air liur anjing dan kotoran babi. Najis ini memerlukan pembersihan yang lebih teliti dan khusus.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau