优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Perilaku Menyimpang: Pengertian, Faktor Penyebab, Beserta Contohnya

优游国际.com - 11/09/2023, 17:00 WIB
Serafica Gischa

Editor

Sumber ,

Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Provinsi Jambi 

 

KOMPAS.com - Perilaku menyimpang atau biasa dikenal dengan penyimpangan sosial merupakan perilaku yang tidak sesuai dengan norma sosial yang ada di lingkungan masyarakat atau suatu kelompok maupun aturan yang telah diinstitusikan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, perilaku menyimpang adalah tingkah laku, tanggapan maupun perbuatan yang dilakukan seseorang pada lingkungan yang bertentangan dengan norma-norma serta hukum yang ada di masyarakat. 

Baca juga: Perilaku Menyimpang: Pengertian dan Contohnya

Penyebab perilaku menyimpang 

Disadur dari buku Perilaku Menyimpang: Tinjauan Sosiologi (2018) oleh Ciek Julyati Hisyam, berikut penyebab perilaku menyimpang, yaitu: 

  • Adanya perubahan nilai dan norma sosial 

Dengan perkembangan zaman, seringkali ada beberapa kelompok masyarakat yang kesulitan atau bahkan tidak dapat mengikuti perkembangan zaman tersebut. 

Jika hal itu terjadi maka dapat membuat norma maupun nilai yang mereka miliki menjadi berbeda dari masyarakat pada umumnya dan sering kali dikelompokkan menjadi orang-orang yang memiliki perilaku menyimpang.

Contohnya seperti orang-orang yang menyuarakan pendapatnya tentang emansipasi wanita, tetapi ada beberapa kelompok masyarakat yang tidak setuju terhadap opini tersebut. 

Namun, karena perkembangan zaman, kelompok yang tidak setuju tersebut menjadi minoritas dan dianggap sebagai penyimpangan sosial.

  • Proses sosialisasi yang tidak sempurna 

Penyebab kedua dari perilaku menyimpang adalah karena seorang individu tidak mendapatkan edukasi atau sosialisasi yang baik tentang norma dan nilai yang baik dan benar.

Contohnya ketika ada seorang anak yang kurang mendapatkan pengetahuan dari orang tuanya dan hal ini tentu saja perlu dihindari. 

Sebab, keluarga adalah agen sosialisasi utama yang menjadi penentu penilaian dari anak tersebut.

Jadi, ketika ada seorang anak yang tidak memiliki nilai maupun norma yang dipahami dengan baik, maka norma menyimpang akan dengan mudah tertanam dalam diri sang anak. 

Oleh sebab itu, orang tua perlu menanamkan pengetahuan tentang norma yang benar dan baik.

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Individu pada Sebuah Ekosistem?

  • Teori labelling

Teori labelling merupakan teori yang menggambarkan tentang penyimpangan yang terjadi ketika individu atau seseorang sudah dibentuk dengan stigma maupun cap negatif yang diberikan oleh orang-orang di sekitarnya.

Contohnya adalah ketika dalam suatu lingkungan masyarakat, ada stigma di mana orang yang memiliki tato adalah orang yang jahat atau orang yang kurang baik, padahal tidak semua orang bertato memiliki sifat jahat.

Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan.

Terpopuler

1
2
3
4
5
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau