优游国际

KOMPAS.com - Pada dasarnya, kajian sosiologi mencakup masyarakat beserta hubungan, sifat, dan permasalahannya.

Meski begitu, ada kajian sosiologi yang sifatnya statis atau tetap. Misal, pola hubungan antarindividu dalam lembaga hukum.

Ada pula kajian sosiologi yang bersifat dinamis. Apa saja kajian sosiologi yang dinamis?

Kajian sosiologi yang paling dinamis adalah perubahan sosial, tindakan sosial, dan realitas sosial masyarakat. Mengapa bisa?

Perubahan sosial

Dikutip dari Buku Ajar Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (2015) karya Amen, berikut pengertian perubahan sosial menurut Selo Sumardjan:

"Perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga kemasyarakatan yang memengaruhi sistem sosial, termasuk nilai, sikap, dan pola perilakunya."

Baca juga: Obyek Kajian Sosiologi: Material dan Formal

Definisi ini menandakan bahwa kajian sosiologi yang paling dinamis adalah perubahan sosial. Karena perubahan artinya tidak statis atau tetap.

Sebagai contoh, munculnya gaya berpakaian yang baru. Awalnya, masyarakat mengadopsi budaya Barat dalam hal berpakaian.

Namun, ketika budaya Kpop mulai masuk ke Indonesia, hampir sebagian besar masyarakat beralih ke gaya berpakaian ala Korea.

Tindakan sosial

Menurut Riama Al Hidayah dan Iwan Ramadhan dalam buku Sistem Sosial Budaya Indonesia (2021), tindakan sosial adalah bagian dari perilaku sosial.

Tindakan sosial adalah perilaku yang terjadi dalam situasi sosial, di mana hal itu berkaitan dengan cara seseorang berpikir, merasa, dan bertindak karena kehadiran orang lain.

Bisa dikatakan bahwa tindakan sosial sangat dipengaruhi oleh pola pikir, perasaan, atau emosi seseorang dalam suatu kejadian.

Contoh, seseorang bisa merasakan emosi marah, sedih, atau kecewa ketika dihadapkan pada suatu hal.

Baca juga: Tindakan Sosial: Pengertian dan Tipe-tipenya

Realitas sosial

Kajian sosiologi yang paling dinamis adalah realitas sosial atau kenyataan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.

Dilansir dari buku Resolusi Konflik Sosial (2023) karya Budi Sunarso, realitas sosial terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Sifatnya bisa obyektif maupun subyektif. Kajian sosiologi ini menandakan bahwa kenyataan dalam hidup masyarakat bisa berubah.

Contoh realitas sosial yang paling nyata adalah kemiskinan. Hal ini bisa berubah asalkan ada niat baik dari diri sendiri maupun pemerintah untuk memperbaiki kehidupan ekonomi.