KOMPAS.com – Balon merupakan benda yang kerap hadir dalam berbagai acara menggembirakan. Balon helium dan balon udara bisa terbang sangat tinggi.
Mengapa balon bisa terbang? Dan mengapa balon yang ditiup oleh manusia tidak bisa terbang?
Balon helium bisa terbang karena massa jenis gas di dalamnya lebih ringan dibandingkan dengan massa jenis udara di bumi. Benda dengan massa jenis atau kerapatan zat yang lebih rendah akan berada di posisi lebih atas daripada benda dengan massa jenis yang lebih berat.
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, massa jenis helium adalah 0,1785 gram per liter. Sedangkan massa jenis udara di bumi adalah 1,225 kilogram per liter. Perbedaan massa jenis inilah alasan mengapa balon helium bisa terbang di udara.
Baca juga: Kenapa Manusia tidak Punya Ekor?
Hal ini juga berlaku pada balon yang diisi dengan gas hidrogen. Gas hidrogen memiliki massa jenis yang lebih rendah dari gas helium, yaitu 0,0898 gram per liter.
Sehingga balon hidrogen mengapung lebih cepat daripada balon helium. Kekurangannya adalah gas hidrogen lebih mudah terbakar dan berpontensi menyebabkan ledakan.
Mengapa balon yang ditiup oleh nafas manusia tidak bisa terbang? Jawabannya adalah karena gas yang dihembuskan nafas manusia massa jenisnya lebih berat dari udara. Hembusan nafas manusia sebagian besar adalah gas nitrogen dan karbondioksida.
Mengutip dari How Stuff Works, nitrogen lebih berat dari helium karena memiliki lebih banyak elektron, proton, dan neutron yang membuatnya lebih berat. Belum lagi, hembusan nafas manusia mengandung uap air.
Selain udara hembusan nafas merupakan gas berat, uap air juga menambah massa jenisnya. Sehingga, hembusan udara manusia lebih berat massa jenisnya daripada udara luar. Inilah yang memungkinkan balon yang ditiup dengan mulut tidak bisa terbang seperti balon helium.
Baca juga: Mengapa Laron Melepaskan Sayapnya?
Lalu bagaimana dengan balon udara? Bukannya balon udara tidak ditiup melainkan menggunakan udara luar? Balon udara tidak menggunakan gas yang berbeda. Balon udara menggembung dengan udara luar yang dipanaskan.
Menyadur dari Sciencing, ketika diberi panas molekul-molekul udara memuai dan menyebar, menyebabkan udara kurang pekat. Hal ini mengurangi massa jenis udara, menjadikan udara dalam balon kurang padat dan udara di luar tetap padat.
Udara di luar yang padat kemudian menekan udara panas dalam balon yang kurang padat. Hal ini menciptakan gaya apung, sehingga balon udara dapat terbang di angkasa.
Untuk mendarat, udara panas dalam balon udara dibuang sedikit demi sedikit hingga hingga massa jenisnya sama dengan udara luar dan balon turun ke bawah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.