KOMPAS.com - Biopori termasuk salah satu teknologi penyerapan air. Biasanya biopori dibuat di kawasan rawan banjir atau tanah yang daya serapnya kurang maksimal, khususnya saat hujan. Biopori bisa dikatakan sebagai cara pencegahan banjir.
Adanya biopori tidak hanya mencegah banjir, tetapi akan meningkatkan daya serap tanah terhadap air.
Bentuk biopori mirip seperti liang kecil yang bercabang. Berbagai jenis organisme tanah hidup di pori-pori tersebut dan mereka banyak mendapat pasokan air dan oksigen.
Menurut Hakim Duppa dalam buku Reduksi Banjir dengan Resapan Berpori (2020) biopori berasal dari kata ‘bio’ yang berarti hidup, dan kata ‘pori’ yang artinya pori-pori bermanfaat.
Dimaksud dengan biopori adalah pori-pori yang ada di dalam tanah dan dibentuk secara alami, dengan aktivitas makhluk hidup di dalamnya. Makhluk hidup tersebut di antaranya cacing, rayap, akar tanaman serta mikroorganisme lainnya.
Baca juga: Peran Mikroorganisme Tanah
Kamir R. Brata dan Anne Nelistya dalam buku Lubang Resapan Biopori (2008), mendefinisikan biopori sebagai pori-pori yang berukuran makro, bentuknya liang sinambung, digunakan untuk mempercepatan peresapan air dalam tanah.
Dilansir dari situs Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, pembuatan biopori menghasilkan banyak manfaat untuk lingkungan. Berikut manfaatnya:
Biopori bisa mengurangi jumlah sampah organik di rumah kita. Sampah organik adalah jenis sampah yang mudah terurai di alam.
Saat pembuatan biopori, sampah organik akan dimasukkan ke dalamnya. Selain mengurangi jumlah sampah organik, hal ini bisa membuat kita jauh lebih mengerti cara memilah sampah organik dan anorganik.
Pembuatan biopori dapat meningkatkan kesuburan tanah. Karena sampah organik yang dimasukkan ke dalamnya, akan terurai secara otomatis. Kumpulan sampah organik tersebut diolah lewat proses biologis menjadi pupuk kompos yang dapat menyuburkan tanah.
Adanya lubang biopori akan mempercepat proses penyerapan air tanah. Sehingga air akan segera masuk ke dalam tanah dan tidak menggenang di jalan atau tanah.
Proses penyerapan ini juga dibantu organisme tanah, contohnya cacing membuat terowongan kecil di dalam tanah yang bermanfaat untuk membantu proses penyerapan air.
Baca juga: Mengapa Polutan Tanah Berupa Zat Organik Mudah Menyatu dengan Tanah?
Terowongan kecil yang dibuat cacing tanah, ternyata dapat meningkatkan area permukaan tanah. Hal ini berarti kapasitas tanah untuk menampung air juga semakin meningkat. Bahkan bisa ditingkatkan hingga 40 kali lipat dengan pembuatan biopori.
Pembuatan biopori ternyata tidak sesulit yang dibayangkan. Berikut cara pembuatannya: