KOMPAS.com - Perang Salib periode ketiga berlangsung pada tahun 1189 hingga 1192 Masehi.
Perang Salib III juga disebut dengan Perang Salib para Raja. Hal tersebut dikarenakan, dalam Perang Salib III para raja dan penguasa besar di Eropa turut memimpin penaklukan Yerusalem yang pada saat itu dikuasai oleh Dinasti Ayubiyah.
Dalam buku Sejarah Islam Klasik (2013) karya Susmihara dan Rahmat, jatuhnya Yerusalem ke tangan kaum Muslimin dibawah pimpinan Salahuddin al Ayyubi sangat memukul perasaan tentara Salib.
Mereka berkeinginan untuk kembali berkuasa atas Yerusalem dan beberapa daerah sekitarnya untuk menegakan kedaulatan Kristen. Selain itu, mereka menanam kepentingan politis dan ekonomi di wilayah tersebut.
Baca juga: Sejarah Perang Salib I (1096-1270)
Pada Perang Salib III, tentara Salib dipimpin oleh Frederick Barbarossa (Raja Jerman), Richard Lionheart (Raja Inggris) dan Phillip Augustus (Raja Perancis).
Mereka bergerak menuju kawasan Timur Tengah pada 1189 dengan dua jalur yang berbeda. Pasukan Richard dan Phillip bergerak melalui jalur laut dan pasukan Barbarossa bergerak melalui jalur darat melewati Konstantinopel.
Namun pada 1190, Barbarossa meninggal di daerah Cicilia (Italia) karena tenggelam di sungai. Meninggalnya Barbarossa, tidak memengaruhi keteguhan pasukan Richard dan Philip. Mereka tetap melanjutkan upaya penaklukan terhadap daerah-daerah kekuasaan dinasti Ayyubiyah.
Pada 1191, Richard dan Philip mampu menguasai Siprus dan mendirikan kerajaan Siprus.
Setelah itu, pasukan Salib berjuang mati-matian untuk merebut kota Akka dari Salahuddin dan pasukan Muslim.
Mereka mampu memukul mundur pasukan Muslim dan menjadikan Akka sebagai ibukota kerajaan Latin. Setelah penaklukan Akka, raja Philip kembali pulang bersama pasukannya untuk menyelesaikan masalah kekuasaan Perancis dan meninggalkan raja Richard.
Richard dan pasukannya beberapa kali mampu mengalahkan Salahuddin, namun ia gagal mmenaklukan Palestina.
Baca juga: Sejarah Perang Salib II (1144-118)
Dalam buku Sejarah Eropa : Dari Eropa Kuno hingga Eropa Modern (2012) karya Wahjudi Djaja, Perang Salib III berakhir pada 2 November 1192 dengan dibuatnya perjanjian damai antara tentara Salib dan Salahuddin. Perjanjian damai tersebut bernama Shulh al-Ramlah.
Dalam perjanjian tersebut Salahuddin dan kaum Muslimin berjanji untuk menjamin keamanan dari masyarakat Kristen saat melakukan ziarah ke Baitul Maqdis.
Sebagai balasannya, Richard dan tentara Salib menjamin tidak akan melakukan serangan terhadap wilayah-wilayah kekuasaan Dinasti Ayyubiyah.
Baca juga: Sejarah Perang Tabuk (630)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.