KOMPAS.com - Energi dapat diartikan sebagai kemampuan suatu untuk melakukan usaha.
Dilansir dari Buku Ajar Fisika Dasar (2022) oleh Herty Afrina Sianturi, semakin mampu suatu benda melakukan usaha, maka energinya semakin tinggi.
Secara umum, manfaat di dalam suatu energi akan tampak terlihat setelah berubah menjadi energi-energi lain.
Ada berbagai macam bentuk energi yang ada di alam ini, seperti energi panas (kalor), energi kimia, energi cahaya, energi listrik, energi bunyi, dan energi mekanik.
Kali ini, kita akan membahas mengenai energi kalor dan energi listrik.
Energi panas adalah suatu energi yang dapat dihasilkan dari energi kinetik.
Jika suhu di dalam benda semakin tinggi, maka gerakan partikel-partikel semakin cepat sehingga energi panas menjadi semakin besar.
Sementara, energi listrik adalah energi yang berasal dari muatan listrik. Bentuk energi ini adalah energi yang paling praktis digunakan saat ini.
Dikutip dari buku Siap Menghadapi UN (2009) oleh Wahono, berikut beberapa contoh benda yang mengubah energi listrik menjadi energi kalor:
Berdasarkan buku Fisika (2001) oleh Giancoli, pada alat-alat tersebut, energi listrik diubah menjadi energi panas pada hamabatan kawat yang dikenal dengan nama "elemen pemanas".
Energi listrik diubah menjadi energi panas atau cahaya pada alat-alat seperti itu karena arus biasanya agak besar, dan ada banyak tumbukan antara elektron yang bergerak dan atom pada kawat.
Pada setiap tumbukan, sebagian energi elektron ditransfer ke atom yang ditumbuknya. Sebagai akibatnya, energi kinetik atom bertambah dan dengan demikian temperatur elemen kawat bertambah.
Energi panas yang bertambah ini (energi dalam) dapat ditransfer sebagai kalor dengan konduksi dan konveksi ke udara pada pemanas atau ke makanan pada wajan, dengan radiasi ke roti pada pemanggang, atau diradiasikan sebagai cahaya.
Itulah penjelasan mengenai perubahan energi listrik menjadi energi panas beserta contohnya.
/skola/read/2024/01/14/163017769/11-contoh-energi-listrik-menjadi-energi-kalor