JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait atau Ara mengungkapkan, Jawa Barat menjadi daerah dengan penyaluran rumah subsidi terbanyak se-Indonesia.
Ini disampaikan Ara saat bertemu Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas'ud di Kantor Kementerian PKP, Jakarta, Rabu (26/3/2025).
"Dan ini bagaimana memang kalau kita lihat dari pengalaman BP Tapera selama ini, paling banyak start-up-an di Jawa Barat ya," ungkap Ara.
Dengan jumlah penduduk mencapai 5 juta jiwa, artinya sekitar 18 persen hingga 19 persen penyaluran rumah subsidi di Indonesia terpusat di Jawa Barat.
Sejauh ini, Kementerian PKP membagi kuota Fasilitas Likuditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) berdasarkan profesi.
Baca juga: Program Rumah untuk Guru Indonesia: Ini Syarat dan Ketentuannya
Mulai dari masing-masing rumah subsidi bagi nelayan, buruh, petani. Lalu, pekerja ekonomi kreatif seperti kuliner sebanyak 3.000 rumah subsidi.
Kemudian, nantinya juga akan diberikan lagi bagi keluarga berencana (KB).
Adapun belum lama ini, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN telah menyalurkan 20.000 rumah subsidi untuk guru di seluruh Indonesia pada tahun 2025 dengan total nilai pembiayaan mencapai Rp 3,4 triliun.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, program ini menyasar guru PNS, PPPK, honorer, dan guru swasta yang memenuhi kriteria penerima KPR subsidi.
Skema pembiayaan yang digunakan adalah KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk guru non-PNS dan KPR Tapera untuk guru PNS.
Fasilitas KPR subsidi mencakup bunga tetap 5 persen sepanjang tenor, uang muka minimal 1 persen dari harga rumah, tenor pinjaman maksimal 20 tahun, dan Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) sebesar Rp 4 juta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.