KOMPAS.com - Kabar duka datang dari Paus Fransiskus yang meninggal dunia di Vatikan pada Senin, 21 April 2024 pukul 7.35 pagi waktu setempat.
Kabar kepergian Paus Fransiskus disampaikan oleh Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo Gereja Romawi Suci.
“Pukul 7.35 pagi ini, Uskup Roma, Paus Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya,” kata Kardinal Kevin Ferrell dalam sebuah pernyataan.
“Dengan rasa syukur yang besar atas teladannya sebagai murid sejati Tuhan Yesus, kami menyerahkan jiwa Paus Fransiskus kepada kasih Tuhan yang tak terbatas dan penuh belas kasihan, Yang Esa dan Tribune,” tambahnya.
Paus Fransiskus meninggal dunia di usia 88 tahun setelah sempat berjuang melawan pneumonia.
Sebelumnya, Paus Fransiskus sempat dirawat di Rumah Sakit Gemelli, Roma, sejak Jumat (14/4/2025)
Setelah 38 hari di rumah sakit, Paus kembali ke kediamannya di Vatikan di Casa Santa Marta untuk melanjutkan pemulihannya.
Kepergian Paus Fransiskus yang hanya sehari berselang pasca kemunculannya di Saint Peter's Square pada hari Minggu (20/4/2025) untuk memberkati puluhan ribu umat Katolik yang merayakan Hari Paskah membawa duka mendalam.
Berikut adalah profil dan perjalanan hidup Paus Fransiskus yang dirangkum 优游国际.com dari beberapa sumber.
Profil Paus Fransiskus
Paus Fransiskus yang memiliki nama kecil Jorge Mario Bergoglio lahir di Buenos Aires, Argentina pada 17 Desember 1936.
Jorge Bergoglio adalah anak pertama dari lima bersaudara, dari sebuah keluarga imigran asal Italia.
Ia lahir pasangan suami istri, Mario Jose Bergoglio (1908-1959) dan Regina Maria Sivori (1911-1981).
Keluarga Mario Jose Bergoglio meninggalkan Italia pada tahun 1929 untuk menghindari pemerintahan fasis Benito Mussolini.
Dalam sebuah kesempatan setelah menjadi Paus, ia mengatakan bahwa masa mudanya seperti kebanyakan remaja lain.
Ia memiliki pacar dan suka menari tango bersamanya, dan tentu ia suka sepakbola seperti kebanyakan orang di negaranya.
Selain itu, ia sempat mengungkap bahwa dirinya adalah pendukung klub sepakbola San Lorenzo, Argentina.
Jorge Bergoglio menyandang gelar master di bidang kimia dari Universitas Buenos Aires, namun tidak memilih untuk meneruskan keahliannya.
Perjalanan Karir
Panggilan mengantarnya ke jalan berbeda, dengan memilih masuk seminari di Villa Devoto.
Pada tahun ke-dua di seminari, ketika dia berusia 21 tahun, Bergoglio menderita pneumonia dan kista yang mengancam jiwanya, sampai menjalani pemotongan sebagian paru-parunya.
Setelah sembuh dari penyakit parah itu, ia terinspirasi untuk bergabung dengan novisiat Serikat Jesus atau Jesuit pada 11 Maret 1958 untuk mempelajari teologi dan filsafat.
Ia menyelesaikan studinya di bidang humaniora di Chile dan kembali ke Argentina pada tahun 1963 untuk lulus dengan gelar di bidang filsafat dari Colegio de San José di San Miguel.
Dari tahun 1964 hingga 1965 ia mengajar sastra dan psikologi di Immaculate Conception College di Santa Fé dan pada tahun 1966 ia mengajar mata pelajaran yang sama di Colegio del Salvatore di Buenos Aires.
Dari tahun 1967-1970 dia belajar teologi dan memperoleh ijazah dari Colegio San José.
1969 - Menerima Sakramen Imamat
Jorge Bergoglio kemudian menerima Sakramen Imamat dan ditahbiskan sebagai Imam pada 13 Desember 1969 oleh Uskup Agung Ramón José Castellano.
Memegang gelar di bidang filsafat dari Colegio Maximo San Jose di San Miguel, Bergoglio sempat mengajar studi literatur dan psikologi di Colegio de la Inmaculada di Santa Fe, Buenos Aires.
Sesudah itu, dia belajar filsafat dan teologi di Faculty of San Miguel, seminari di San Miguel dan kemudian mengajar di seminari ini sampai mendapat gelar profesor.
Pelayanan gereja Bergoglio dimulai pada 1973. Pada 1980, dia menjadi rektor seminari San Miguel hingga 1986.
Pada bulan Maret 1986 ia berangkat ke Jerman untuk menyelesaikan tesis doktoralnya.
Atasannya kemudian mengirim Bergoglio ke Colegio del Salvador di Buenos Aires dan di samping Gereja Jesuit di kota Córdoba sebagai pembimbing spiritual.
1998 - Diangkat Menjadi Uskup Agung
Pada 3 Juni 1997 Pastor Jorge Bergoglio diangkat menjadi Uskup Agung Coadjutor Buenos Aires, Argentina.
Pada tanggal 20 Mei 1992 Paus Yohanes Paulus II mengangkat Bergoglio menjadi Uskup Auca dan Pembantu Buenos Aires. Pada tanggal 27 Mei ia menerima penahbisan uskup dari Kardinal di katedral.
Setelah kematian Kardinal Quarracino, Bergoglio menggantikannya pada tanggal 28 Februari 1998, sebagai Uskup Agung Buenos Aires.
2001 - Diangkat Menjadi Kardinal
Tiga tahun kemudian di Konsistori 21 Februari , Yohanes Paulus II mengangkatnya menjadi Kardinal, memberinya gelar San Roberto Bellarmino.
Saat itu, Bergoglio sempat meminta agar umat tidak datang ke Roma untuk merayakan pengangkatannya sebagai Kardinal.
Ia menyarankan umat untuk menyumbangkan kepada orang miskin dari apa yang akan mereka habiskan dalam perjalanan tersebut.
2013 - Diangkat Menjadi Paus Gereja Katolik ke-266
Paus Fransiskus kemudian diangkat sebagai Paus Gereja Katolik ke-266 yang menjadi pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia.
Ia terpilih pada Konklaf Kepausan 13 Maret 2013 untuk menggantikan Paus Benediktus XVI yang mengundurkan diri pada 28 Februari 2013.
Pemilihan Paus Fransiskus saat itu merupakan momen bersejarah bagi Gereja Katolik karena proses pemilihannya yang berlangsung di tengah situasi yang cukup unik.
Pengunduran diri Paus Benediktus XVI adalah sebuah kejadian yang sangat jarang terjadi dalam sejarah Gereja, karena ia menjadi Paus pertama yang mengundurkan diri dalam hampir 600 tahun terakhir.
Dengan mundurnya Benediktus XVI, Gereja Katolik menghadapi tugas penting untuk memilih penerus yang akan memimpin lebih dari satu miliar umat Katolik di seluruh dunia.
Pada awalnya, terdapat beberapa nama yang dipertimbangkan oleh para Kardinal, termasuk Kardinal Angelo Scola dari Italia dan Kardinal Odilo Scherer dari Brasil.
Namun, seiring berjalannya waktu, suara para kardinal mulai mengarah kepada Jorge Mario Bergoglio, Kardinal dari Argentina.
Pada hari kelima konklaf tahun 2013, Kardinal Bergoglio mendapatkan suara mayoritas dan terpilih sebagai Paus ke-266.
Setelah terpilih, Bergoglio memilih nama Fransiskus untuk menghormati Santo Fransiskus dari Asisi.
Seperti Santo Fransiskus dari Asisi yang menjadi nama pilihannya, Paus Fransiskus pun dikenal mengasihi orang-orang miskin.
Terpilihnya Paus Fransiskus membawa makna simbolis yang mendalam bagi Gereja Katolik. Dia adalah Paus pertama dari Benua Amerika dan juga Paus pertama dari ordo Jesuit.
Ordo Jesuit adalah sebuah ordo yang dikenal dengan komitmen mereka terhadap pendidikan, misi, dan pelayanan kepada orang miskin.
Paus Fransiskus Menciptakan Perubahan dalam Gereja Katolik
Salah satu langkah reformasi besar yang dilakukan Paus Fransiskus adalah upaya untuk memperbaiki struktur administrasi Gereja.
Salah satunya dilakukan melalui reformasi Kuria Romawi, yang merupakan pusat administrasi Vatikan.
Paus Fransiskus membentuk dewan Kardinal yang disebut C9 untuk menasihatinya dalam menjalankan reformasi ini.
Reformasi Kuria mencakup penekanan pada transparansi, akuntabilitas, dan penyederhanaan struktur yang selama ini dianggap terlalu birokratis.
Paus Fransiskus juga fokus pada pengelolaan keuangan Gereja dengan lebih efisien, termasuk mengawasi bank Vatikan dan memastikan pengelolaan yang lebih transparan.
Walau begitu, kepemimpinan Paus Fransiskus tidak lepas dari kontroversi.
Beberapa kalangan konservatif dalam Gereja Katolik mengkritik pendekatannya yang dianggap terlalu liberal, terutama dalam hal pandangannya tentang keluarga, perkawinan, dan moralitas seksual.
Sumber:
kompas.com
jeo.kompas.com
kompaspedia.kompas.id
/jawa-tengah/read/2025/04/21/163759888/profil-dan-perjalanan-hidup-paus-fransiskus-yang-wafat-di-usia-88