DUBAI, KOMPAS.com - Maskapai penerbangan yang berbasis di Dubai, Emirates, telah melarang penggunaan pager dan walkie-talkie di dalam pesawatnya menyusul serangan sabotase di Lebanon.
“Semua Penumpang yang melakukan penerbangan ke, dari atau melalui Dubai dilarang membawa pager dan walkie-talkie dalam bagasi kabin atau bagasi,” kata Emirates, dikutip dari AFP.
Aturan dari Emirates ini datang beberapa minggu setelah terjadinya gelombang ledakan pager dan walkie-talkie yang digunakan oleh Hizbullah di Lebanon. Secara luas dalang insiden tersebut dituduhkan kepada Israel.
Baca juga:
"Barang-barang seperti itu yang ditemukan di tas tangan penumpang atau bagasi, akan disita oleh Polisi Dubai," ungkap Emirates dalam sebuah pernyataan yang dimuat di situsnya pada Jumat (4/10/2024).
Ledakan pager dan walkie-talkie di Lebanon bulan lalu menewaskan sedikitnya 37 orang dan melukai hampir 3.000 orang di Lebanon.
Emirates, maskapai penerbangan terbesar di Timur Tengah, juga mengumumkan bahwa rute Irak dan Iran akan tetap ditangguhkan hingga Selasa (8/10/2024).
Pembatalan ini pertama kali diumumkan setelah serangan besar Iran ke Israel minggu ini yang menyebabkan rudal-rudal ditembakkan ke Irak dan Iran.
Emirates mengatakan penerbangan ke Yordania, yang juga ditangguhkan, akan dilanjutkan pada Minggu (6/10/2024).
"Penerbangan dari dan ke Lebanon akan tetap ditangguhkan hingga 15 Oktober," ungkap Emirates.
Baca juga:
Israel bagaimapun telah meningkatkan serangan terhadap Lebanon, termasuk beberapa bagian ibu kota di dekat satu-satunya bandara.
Beberapa maskapai lain juga telah menunda beberapa layanan dari dan ke Beirut dan bandara-bandara Timur Tengah lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.