优游国际

Baca berita tanpa iklan.
Salin Artikel

Kulkas Tak Bertuan Tersebar di New York, Isinya Makanan Donasi

KOMPAS.com - Banyak warga New York, Amerika Serikat, kehilangan pekerjaa dan mencoba bertahan hidup. 

Berangkat dari sana, warga  kota bekerja sama menyediakan sebuah kulkas di tempat strategis. Kulkas ini berisi makanan yang bebas diambil oleh siapa saja yang membutuhkan,

“Saya pernah berada di situasi tidak mempunyai uang untuk membeli makanan. Meski kesulitan, saya tidak ingin meminta,” ungkap Laura Alvarez dikutip dari Insider.

“Berbagi kepada orang yang membutuhkan, tanpa menunggu diminta itu luar biasa. Orang-orang bebas datang untuk mengambil yang diperlukan, bahkan meniggalkan sesuatu untuk didonasikan," katanya. 

Alvarez, seorang seniman dan salah satu pendiri BxArts sudah menghias tiga kulkas donasi di Bronx, New York. Warga kawasan tersebut terdampak lesunya ekonomi akibat pandemi virus corona.

Gerakan ini menginspirasi warga sekitar Brooklyn untuk ikut berdonasi makanan melalui kulkas yang diletakan di jalan-jalan kota.

Seniman-seniman lainnya juga ikut melukis kulkas secara sukarela.

Minggu lalu saat Alvarez sedang melukis kulkas, ia melihat enam orang datang untuk mengambil makanan dari kulkas.

Tak lama setelahnya, orang-orang bermobil datang untuk ikut berdonasi mengisi kulkas tersebut dengan makanan.

“Ada banyak yang (mengambil) berusia lebih tua dan itu sangat menyentuh karena kita tidak tahu apa yang dialaminya,” kata Alvarez.

Kulkas donasi ini diorganisir oleh Selma Raven dan Sara Allen sejak akhir bulan Juli, setelah mereka melihat proyek serupa di Harlem.

Awal muncul kulkas donasi di New York

Gerakan ini awalnya dimulai oleh In Our Heart NYC yang diorganisir oleh Thadeaus Umpster.

Humpster awal membeli kulkas untuk menyimpan makanan program bantuan.  Akan tetapi kulkas tersebut tidak muat di apartemennya.

Sebagai gantinya, kulkas itu diletakkan di luar dan terus diisi dengan makanan donasi. Proyek itu pun akhirnya menyebar sendiri lewat sosial media.

Kulkas-kulkas ini menyala dengan cara dicolok ke bodega (toko kelontong kecil) dengan izin pemilik toko. 

“Kami banyak melihat para buruh mampir ke kulkas donasi untuk mengambil makanan," kata Raven.

"Saat pandemi sekarang ini keuangan untuk proyek terkena imbas pandemi corona, sehingga anggaran proyek ini pun mengalami kendala,” lanjutnya.

Allen dan Raven sering bertemu dengan orang-orang yang mampir ke kulkas donasi, ketika mereka berdua sedang membersihkan dan mengisi kulkas.

Banyak orang merasa terbantu dengan proyek kulkas donasi.

Sepeti contoh, seorang ibu merasa bersyukur adanya kulkas ini. Dia mengaku bisa memberikan makan untuk anaknya di rumah.

Kisah lain, seorang wanita bersyukur bisa mendapatkan ayam dan bahan produk organik yang dikenal mahal.

Sejak Februari hingga sekarang, sudah ada 14 kulkas donasi bermunculan di New York City.

Proyek kulkas donasi ini juga dinilai mengurangi limbah makanan. Sebab banyak toko roti dan toko makanan lain yang menaruh produk tak habis mereka. 

Data dari Food Bank menyatakan bahwa 1,2 juta penduduk New York City (sekitar 14,4 persen) mengalami krisis pangan.

“Kami akan sangat senang jika warga sadar akan manfaat proyek kemanusiaan ini. Sehingga akan banyak donasi yang bisa membantu orang-orang yang kesusahan,” kata Allen. 

"Makanan yang kelebihan buatmu bisa jadi makan malam untuk seseorang," pungkasnya. 

/food/read/2020/07/10/212300175/kulkas-tak-bertuan-tersebar-di-new-york-isinya-makanan-donasi

Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke