KOMPAS.com - Fenomena astronomi langka yang disebut menyerupai wajah tersenyum atau disebut "smiley face" akan menghiasi langit Indonesia pada Jumat (25/4/2025).
Fenomena astronomi smiley face terjadi karena adanya konjungsi tiga benda langit, yaitu Venus, Saturnus, dan bulan sabit tipis.
Venus dan Saturnus akan tampak sebagai "mata", sedangkan Bulan sabit membentuk "senyuman" di bawahnya.
Kesejajaran yang berlangsung cukup singkat ini akan terlihat tepat sebelum Matahari terbit. Fenomena astronomi tersebut dikenal sebagai konjungsi rangkap tiga (triple conjunction)
Meskipun ketiga obyek tersebut terpisah jutaan kilometer di luar angkasa, namun tampak dari Bumi sebagai pemandangan langit yang tampak dramatis.
Lantas apa itu fenomena astronomi triple conjunction 25 April yang dapat membentuk pemandangan langit smiley face?
Baca juga: Beragam Fenomena Astronomi yang Muncul pada April 2025
Dalam astronomi, konjungsi terjadi saat dua atau lebih objek langit tampak sangat dekat satu sama lain di langit malam.
Saat tiga objek sejajar, terjadilah konjungsi rangkap tiga (triple conjunction).
"Venus berada lebih tinggi di atas cakrawala timur dengan Saturnus lebih rendah, dan Bulan sabit tipis sedikit lebih rendah dan sedikit lebih jauh ke utara," kata Duta Besar Tata Surya NASA, Brenda Culbertson dikutip dari Live Science, Sabtu (19/4/2025).
Pemandangan smiley face di langit timur akan terlihat dari mana saja di dunia, asalkan didukung dengan kondisi penglihatan yang baik.
Meskipun jendela untuk mengamatinya akan sempit, Culbertson mengatakan penyelarasan akan terjadi sekitar pukul 5:30 pagi pada 25 April dan Matahari akan terbit sekitar satu jam kemudian.
Baca juga: 7 Fenomena Astronomi Selama Maret 2025, Bisa Menyaksikan Blood Moon
Meskipun peristiwa ini tidak dianggap sebagai fenomena astronomi besar, seperti gerhana Matahari total, tetapi mampu menawarkan pemandangan yang indah dan tidak biasa.
Dilansir dari Fox Wewather, Rabu (16/4/2025), jendela penglihatan akan terbatas untuk menyaksikan fenomena smiley face.
Sebab, Bulan muncul relatif dekat dengan Matahari terbit, sehingga hanya ada 1 atau 2 jam untuk menyaksikan fenomena ini.
Konjungsi smiley face menambah serangkaian fenomena langit yang memikat para pengamat bintang bulan ini.
Baca juga: Fenomena Astronomi Maret 2025, Ada Gerhana Bulan Total dan Gerhana Matahari Sebagian