KOMPAS.com - Fenomena langka berupa puncak hujan meteor Lyrid bakal menghiasi langit Indonesia pada Senin (21/42025) hingga Selasa (22/4/2025).
Dilansir dari laman NASA, Lyrid adalah salah satu meteor tertua yang telah diamati selama 2.700 tahun. Benda langit ini kali pertama dicatat pada 678 SM.
Meteor Lyrid dikenal sangat cepat dan bercahaya terang, meskipun tidak secepat Perseids yang muncul pada Agustus.
Secara umum, 10-20 meteor Lyrid bisa dilihat per jam pada malam puncaknya.
Lantas, kapan jadwal melihat puncak hujan meteor Lyrid di langit Indonesia?
Baca juga: Puncak Hujan Meteor Lyrid Akan Hiasi Langit pada 21-22 April 2025
Meteor Lyrid cenderung tidak meninggalkan jejak debu yang panjang dan bercahaya di belakangnya saat melesat melewati atmosfer Bumi.
Namun, meteor ini dapat menghasilkan kilatan cahaya yang disebut sebagai bola api.
Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin memastikan, puncak hujan meteor Lyrid bisa disaksikan di langit Indonesia pada 21-22 April 2025.
"Hujan meteor Lyrid puncaknya 21-22 April di arah langit utara sejak dini hari sampai Subuh," kata dia, saat dihubungi 优游国际.com, Jumat (18/4/2025).
Thomas mengatakan, puncak hujan meteor Lyrid bisa dilihat mulai Senin (21/4/2025) tengah malam sampai dengan Selasa (22/4/2025) dini hari sebelum fajar menyingsing.
Pada saat yang sama, hujan meteor akan berhiaskan Bulan yang tampak 40 persen penuh. Hal ini membuat puncak hujan meteor terlihat lebih jelas dan tidak terganggu cahaya Bulan.
Dikutip dari Live Mint, American Meteor Society mencatat akan ada sekitar 18 hujan meteor per jam yang terlihat selama puncak fenomena tersebut.
Baca juga: Hujan Meteor Lyrid Akan Terjadi Mulai 21 April, Catat Waktunya!
Thomas mengatakan, puncak hujan meteor Lyrid bisa disaksikan di Indonesia apabila cuaca sedang cerah, dengan kondisi langit bersih dan minim polusi.
Untuk dapat melihat fenomena antariksa ini secara optimal, dia menyarankan untuk melihatnya di medan pandangan yang tidak terhalang oleh pohon dan bangunan.
Dikutip dari NASA, Anda juga bisa menyaksikan fenomena puncak hujan meteor Lyrid dengan cara berbaring terlentang dengan kaki menghadap ke timur.