优游国际

Baca berita tanpa iklan.

5 Fakta Dapur MBG Kalibata Tutup Usai Rugi Hampir Rp 1 M

优游国际.com - 17/04/2025, 14:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan tutup usai merugi hampir Rp 1 miliar karena belum dibayar.

Pemilik dapur MBG Kalibata, Ira Mesra Destiawati menghentikan operasional mitra Badan Gizi Nasional (BGN) tersebut sejak akhir Maret 2025.

Ira menduga, pihak Yayasan Media Berkat Nusantara (MBN) melakukan penggelapan dana yang semestinya digunakan untuk memberi makan anak sekolah.

Berikut fakta-fakta dapur MBG Kalibata yang sempat menutup operasionalnya.

Baca juga: Dapur MBG di Kalibata Tutup karena Belum Dibayar Hampir Rp 1 Miliar, Apa Respons BGN?


1. BGN sudah transfer uang ke yayasan

Kuasa hukum korban, Danna Harly mengungkapkan, yayasan MBN yang menaungi dapur MBG Kalibata belum membayar makanan yang diproduksi meski telah menerima uang dari BGN.

"BGN sudah melakukan kewajibannya. Yayasan yang menahan uang ibu Ira," ujarnya dikutip dari siaran , Rabu (16/4/2025).

Harly menungkapkan, kontrak dapur MBG menyatakan satu porsi makanan yang dibuat seharga Rp 15.000. Namun, ada pengurangan harga Rp 2.500 setiap porsi.

Sesuai sistem pembayaran yang diberlakukan, BGN mentransfer biaya masak ke yayasan dan disalurkan ke dapur MBG. Namun, Ira belum pernah mendapat uang MBG.

BGN diketahui membayar makanan MBG ke yayasan sebesar Rp Rp 386.500.000. Saat uang itu ditagih, yayasan berdalih Ira belum membayar kekurangan Rp 45.314.249 untuk kebutuhan di lapangan.

Padahal, seluruh dana operasional dapur MBG Kalibata, seperti bahan pangan, sewa tempat, kendaraan listrik, peralatan dapur, dan juru masak dibiayai Ira selaku pemilik dapur tersebut.

Baca juga: Nestapa Dapur MBG Kalibata Tekor Hampir Rp 1 Miliar Usai Dana Disunat dan Diduga Ditahan Yayasan

2. Rugi Rp 975 juta

Harly menekankan, kliennya telah mengirimkan bukti inovice dan dokumen-dokumen yang dibutuhkan ke yayasan. Namun, dia merasa yayasan itu bersikap kurang menyenangkan.

"Saya kirim surat, datang sendiri ke yayasan. Mereka malah tidak welcome suruh surat dilempar ke dalam. Yayasan ini bentuknya rumah," tuturnya.

Akibat belum dibayar sepeser pun selama dua tahap pelaksanaan program MBG, total kerugian yang dialami DAPUR Ira mencapai hampir Rp 1 miliar.

"Sejauh ini, total kerugian dari ibu Ira itu adalah Rp 975.375.000, baru dua tahap," kata Harly.

Dia menegaskan, yayasan belum membayar makanan yang telah diproduksi sepeser pun sejak program MBG berlangsung. Padahal, uang itu sudah dibayarkan BGN.

Baca juga: Profil Rockfeller Foundation, Yayasan yang Diklaim Tertarik Dukung Program MBG

Halaman:


Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau