ÓÅÓιú¼Ê

Baca berita tanpa iklan.

Video Viral Klaim Barang-barang Mewah Dunia Dibuat di China, Apa Respons Brand?

ÓÅÓιú¼Ê.com - 17/04/2025, 10:15 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Puluhan video yang mengajak konsumen untuk membeli barang langsung dari pabrik di China, viral di media sosial TikTok.

Ajakan ini seiring dengan memanasnya perang dagang AS-China, sebagai upaya untuk mengurangi tarif tinggi yang dikenakan pada produk China oleh Presiden AS Donald Trump.

Produsen China mengungkapkan, ada banyak merek mewah yang dibuat di pabrik China dengan biaya minimal, yang dikirim ke Eropa untuk menerima label, dan dijual dengan harga yang tidak masuk akal.

Dalam sebuah video yang beredar, seorang wanita memperlihatkan apa yang dia klaim sebagai “grosir mewah terbesar di China”.

Barang-barang itu berjajar tas-tas dari merek terkenal, seperti Hermes, Louis Vuitton, dan Channel yang menurutnya berharga antara 250-500 dollar AS atau sekitar Rp 4-8 juta.

Sementara tas-tas mahal tersebut dijual dengan harga ribuan dollar di pasar dunia.

“Berkat tarif yang diberlakukan Presiden Trump baru-baru ini, produsen-produsen China untuk merek-merek mewah keluar dari hutan dan menawarkan penjualan langsung ke AS dengan harga yang lebih murah,” ujar seorang wanita, dikutip dari Alarabiya, Rabu (16/4/2025).

Video serupa beredar di media sosial, dengan para influencer dan produsen asal China yang mengeklaim memiliki akses ke pabrik-pabrik yang memproduksi barang-barang untuk merek-merek mewah.

Baca juga: Ramai soal Tas Bermerek Mewah Dibuat di China, Apa yang Sebenarnya Terjadi?


Bagaimana respons brand terhadap klaim tersebut?

Saat ini, merek-merek di atas belum menanggapi secara resmi klaim-klaim tersebut.

Akan tetapi, Louis Vuitton telah berulang kali menyatakan di masa lalu bahwa tidak ada satu pun barangnya yang dibuat di China.

Perwakilan dari Lululemon juga mengklarifikasi kepada The Independent bahwa hanya tiga persen dari produk akhirnya yang diproduksi di China.

"Lululemon memproduksi sekitar 3 persen dari barang jadinya di Tiongkok Daratan. Lululemon tidak bekerja sama dengan produsen yang diidentifikasi dalam video daring dan kami mengimbau konsumen untuk waspada terhadap kemungkinan produk palsu dan misinformasi," kata Lululemon dalam pernyataannya.

Meskipun demikian, banyak pengguna TikTok yang masih tertarik dengan ide untuk memiliki barang mewah dengan harga murah dan menyambut baik video-video tersebut karena mengungkap sisi tersembunyi dari industri barang mewah.

Sebelumnya, merek-merek besar di masa lalu pernah dikecam karena praktik-praktik yang tidak etis dalam mengawasi para pemasok dan manufaktur mereka.

Tahun lalu, sebuah investigasi pengadilan Milan, Italia menduga adanya praktik manufaktur yang tidak etis terjadi secara sistemik di seluruh Italia.

Baca juga: Respons China Usai AS Naikkan Tarif Pajak Jadi 245 Persen

Halaman:


Terkini Lainnya

Minum Kopi Saat Hamil, Amankah? Begini Kata Dokter Kandungan...

Minum Kopi Saat Hamil, Amankah? Begini Kata Dokter Kandungan...

Tren
Dokter Urologi Beberkan Penyebab Batu Ginjal, Ini Langkah Pencegahannya

Dokter Urologi Beberkan Penyebab Batu Ginjal, Ini Langkah Pencegahannya

Tren
Mengenang Pesan Terakhir Paus Fransiskus Sebelum Wafat: Perdamaian di Gaza

Mengenang Pesan Terakhir Paus Fransiskus Sebelum Wafat: Perdamaian di Gaza

Tren
Pendaftaran UMPTKIN 2025 Dibuka, Berikut Syarat, Jadwal, dan Cara Daftarnya

Pendaftaran UMPTKIN 2025 Dibuka, Berikut Syarat, Jadwal, dan Cara Daftarnya

Tren
Kronologi Pria WN Ghana Ngamuk di Kalibata City, Lukai 2 Orang

Kronologi Pria WN Ghana Ngamuk di Kalibata City, Lukai 2 Orang

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita di Pekanbaru, Bolehkah Debt Collector Menyita Paksa Barang Debitur?

Berkaca dari Kasus Wanita di Pekanbaru, Bolehkah Debt Collector Menyita Paksa Barang Debitur?

Tren
Cara Cetak Kartu UTBK 2025, Ini Ketentuan Kertasnya

Cara Cetak Kartu UTBK 2025, Ini Ketentuan Kertasnya

Tren
Analisis Gempa M 5,6 Sukabumi Hari Ini, Termasuk Gempa Bumi Dangkal

Analisis Gempa M 5,6 Sukabumi Hari Ini, Termasuk Gempa Bumi Dangkal

Tren
Tiga Ensiklik yang Diterbitkan Paus Fransiskus, Apa Saja Pesan di Dalamnya?

Tiga Ensiklik yang Diterbitkan Paus Fransiskus, Apa Saja Pesan di Dalamnya?

Tren
Kronologi Mahasiswa Indonesia Ditahan Imigrasi AS, Visa Tiba-tiba Dicabut

Kronologi Mahasiswa Indonesia Ditahan Imigrasi AS, Visa Tiba-tiba Dicabut

Tren
Kronologi Perseteruan Ahmad Dhani Plesetkan Nama Rayen Pono

Kronologi Perseteruan Ahmad Dhani Plesetkan Nama Rayen Pono

Tren
Profil Kardinal Kevin Farrell, Pemimpin Sementara Vatikan Usai Paus Fransiskus Meninggal

Profil Kardinal Kevin Farrell, Pemimpin Sementara Vatikan Usai Paus Fransiskus Meninggal

Tren
Nyaris Celaka, Pesawat Delta Air Lines Berisi 282 Penumpang Terbakar Sebelum Lepas Landas di Orlando

Nyaris Celaka, Pesawat Delta Air Lines Berisi 282 Penumpang Terbakar Sebelum Lepas Landas di Orlando

Tren
Cara Daftar UM-PTKIN 2025 yang Dibuka Mulai 22 April hingga 28 Mei

Cara Daftar UM-PTKIN 2025 yang Dibuka Mulai 22 April hingga 28 Mei

Tren
Ilmuwan Ungkap Penyebab Rotasi Bumi Berubah dalam 2 Dekade Terakhir

Ilmuwan Ungkap Penyebab Rotasi Bumi Berubah dalam 2 Dekade Terakhir

Tren
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi ÓÅÓιú¼Ê.com
Network

Copyright 2008 - 2025 ÓÅÓιú¼Ê. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses ÓÅÓιú¼Ê.com
atau