优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Ilmuwan Ungkap Bukti Banjir Terbesar di Bumi, Mengisi Laut Mediterania dalam Waktu Singkat

优游国际.com - 15/04/2025, 11:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sekitar 5 juta tahun yang lalu, air dari Samudra Atlantik menemukan jalan melalui Selat Gibraltar yang sekarang menghubungkan Benua Afrika dan Spanyol.

Selat Gibraltar membatasi wilayah dari sisi utara, yaitu Spanyol dan Gibraltar, serta pada sisi selatan Maroko dan Ceuta.

Menurut teori ini, air dari Samudra Atlantik mengalir sangat cepat, menuruni lereng setinggi satu kilometer dan menuju Laut Mediterania yang kosong, menciptakan palung dengan kedalaman setinggi gedung pencakar langit.

Laut Tengah atau Laut Mediterania pada saat itu merupakan cekungan yang sebagian besar kering, gersang, dan asin.

Banyaknya air dari banjir itu membuatnya terisi penuh hanya dalam waktu beberapa tahun saja, bahkan mungkin, hanya dalam beberapa bulan.

Pada puncaknya, banjir tersebut menghasilkan sekitar 1.000 kali lipat air dari sungai Amazon di zaman modern.

Itulah tesis yang diajukan oleh salah satu peneliti dalam studi tahun 2009 tentang ngarai bawah laut yang digali di sepanjang Selat Gibraltar, yang diduga diukir oleh banjir besar ini.

Jika benar, maka apa yang disebut sebagai banjir Zanclean akan menjadi banjir terbesar yang pernah tercatat di Bumi. Meski demikian, klaim ini membutuhkan bukti yang sangat kuat.

Baca juga: BMKG Merilis Peringatkan Wilayah yang Berpotensi Banjir Rob Imbas Bulan Purnama dan Super New Moon


Bagaimana cara ilmuwan melacak banjir besar?

Penelitian terbaru yang menyelidiki batuan sedimen dari era Zanclean tampaknya merekam bagaimana air melonjak melalui celah antara Sisilia modern dan daratan Afrika untuk mengisi kembali bagian timur Mediterania.

"Temuan kami merupakan babak baru dalam kisah yang dimulai pada akhir abad ke-19," kata peneliti, dikutip dari The Conversation, Jumat (11/4/2025).

Saat itulah para ahli geologi yang mempelajari bongkahan batuan yang kaya garam di sekitar Mediterania semakin menyadari sesuatu yang tidak biasa telah terjadi antara sekitar 5-6 juta tahun yang lalu.

Mereka menamai zaman itu “Messinian”, dan pengeringan tersebut akhirnya dikenal sebagai Krisis Salinitas Messinian.

Saat itu, Laut Mediterania hampir sepenuhnya mengering dan terjadi peningkatan salinitas (kadar garam) yang ekstrem.

Krisis Salinitas Messisian terjadi karena terputusnya hubungan antara Laut Mediterania dan Samudra Atlantik, kemungkinan besar akibat kenaikan daratan di wilayah Selat Gibraltar atau penurunan permukaan laut global.

Kemudian diketahui, pada 1970-an, para ilmuwan untuk pertama kalinya mengebor jauh di bawah Laut Tengah untuk mencari batuan sedimen dari zaman Messinian. Mereka membuat tiga penemuan mengejutkan ini:

Baca juga: Ilmuwan Temukan Lautan Raksasa 700 Km di Bawah Permukaan Bumi, Tidak dalam Bentuk Cair

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau