KOMPAS.com - Biji alpukat merupakan bagian yang kerap dibuang, karena bertekstur keras dan sulit untuk dimakan.
Meski demikian, beberapa bukti menunjukkan bahwa biji alpukat merupakan sumber karbohidrat, asam lemak, mineral, protein, dan vitamin.
Dikutip dari Health, karbohidrat membentuk hampir 65 persen dari berat keringnya, sedangkan protein membentuk sekitar 2,64-23 persen, dan asam lemak sebanyak 1,1-1,6 persen.
Penelitian lainnya menemukan, biji alpukat mengandung antioksidan, seperti flavonoid dan polifenol. Diketahui, antioksidan mampu melindungi tubuh dari kerusakan sel yang bisa memicu berbagai risiko penyakit.
Namun, biji alpukat biasanya tidak dikonsumsi secara langsung karena keras dan berpotensi beracun.
Lantas, biji alpukat bisa meredakan penyakit apa saja?
Baca juga: Apa Efek Samping Makan Alpukat Secara Berlebihan?
Dilansir dari Times of India, biji alpukat mengandung sederet nutrisi yang dapat mencegah penyakit berikut ini:
Biji alpukat mengandung antioksidan tinggi seperti flavonoid. Senyawa ini berperan penting dalam melawan radikal bebas yang berbahaya bagi tubuh.
Flavonoid memiliki sifat antioksidan yang mampu menangkal efek radikal bebas dan pengurangan peradangan.
Meski begitu, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan efeknya secara klinis.
Baca juga: Waktu Terbaik Makan Alpukat, Pagi atau Malam?
Biji alpukat juga mengandung antioksidan polifenol yang dipercaya mampu menurunkan kadar gula darah dan mencegah diabetes.
Antioksidan satu ini juga mampu membantu mengurangi risiko penyakit jantung, stroke, kanker, dan menjaga sistem pencernaan, serta kesehatan otak.
Seperti dagingnya, biji alpukat juga kaya akan serat. Kandungan ini sangat penting untuk mengatasi sembelit.
Serat mampu memperlancar buang air besar dan meningkatkan kesehatan pencernaan.
Satu biji alpukat mengandung sekitar 30 persen dari berat keringnya adalah serat.
Baca juga: Siapa Saja yang Harus Batasi Makan Alpukat? Berikut 6 Daftarnya