KOMPAS.com - Full moon atau bulan purnama adalah salah satu dari delapan fase bulan, di mana seluruh permukaan bulan terlihat terang dari Bumi.
Bulan purnama biasanya berada di seberang matahari dalam orbitnya mengelilingi Bumi, menyebabkan sisi bulan yang terkena sinar matahari dapat sepenuhnya terlihat dari Bumi.
Dilansir dari laman Encyclopedia Britannica, siklus fase bulan berlangsung hampir sebulan, selama 29,5 hari, periode yang dikenal sebagai bulan sinode.
Baca juga: Bulan Diduga Pernah Punya Cincin seperti Planet Saturnus, Mengapa Menghilang?
Full moon biasanya terjadi satu kali dalam bulan kalender. Namun, fenomena ini juga dapat terjadi dua kali dalam sebulan, jika bulan purnama terjadi di dua hari pertama pada bulan tertentu.
Bulan purnama atau fenomena full moon yang terjadi dua kali dalam bulan yang sama dikenal dengan nama “blue moon," terjadi rata-rata sekitar sekali setiap 33 bulan.
Bulan purnama biasanya dianggap sebagai fase bulan yang paling mencolok karena selama fase ini sinar matahari paling banyak terpantul dari Bulan ke Bumi.
Baca juga: Bulan Purnama Cacing Hiasi Langit Malam Ini, Fenomena Apa Itu?
Dikutip dari laman Live Science, berikut ini adalah tanggal untuk dapat menyaksikan fenomena full moon atau bulan purnama pada tahun 2025:
Baca juga: Supermoon Terjadi Dua Kali di Agustus, Apa Efeknya pada Bumi?
Selain itu, terjadi juga dua gerhana bulan pada tahun 2025, pertama pada 13 hingga 14 Maret yang akan menjadi gerhana bulan total.
Gerhana bulan yang kedua terjadi pada 7 hingga 8 September, yang juga akan terjadi gerhana bulan total. Gerhana ini akan terlihat paling jelas dari Asia dan Australia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.