"To me, Van Gogh is the finest painter of them all, certainly, the most popular, great painter of all time. The most beloved, his command of colour most magnificent. He transformed the pain of his tormented life into ecstatic beauty. Pain is easy to portray, but to use your passion and pain to portray the ecstasy and joy and magnificence of our world – no one had ever done it before. Perhaps no one ever will again. To my mind, that strange, wild man who roamed the fields of provence was not only the world's greatest artist but also, one of the greatest men who ever lived."
Jawaban tersebut, yang diungkapkan secara lisan, dapat diartikan sebagai pujian karena mengandung rasa pengakuan dan penghargaan yang tulus terhadap kemampuan Vincent Van Gogh sebagai seorang pelukis, dengan memiliki penguasaan warna yang luar biasa dan mampu mengubah penderitaan dalam hidupnya menjadi keindahan.
Doktor Henry Black juga menunjukkan kekagumannya terhadap cara Vincent Van Gogh memandang dunia yang unik dengan menggunakan aliran pasca-impresionisme pada karyanya.
Dikutip dari situs Detik.com, kalimat pujian memiliki beberapa ciri-ciri, yakni merupakan kalimat positif, disampaikan dengan rasa tulus dan jujur, terkadang menggunakan majas, terdapat alasan, beralasan sesuai fakta, membuat yang dipuji merasa bangga dan termotivasi, serta menghasilkan perasaan senang.
Kalimat pujian yang diberikan oleh Doktor Henry Black kepada Vincent Van Gogh memenuhi ciri-ciri yang ditetapkan.
Doktor Henry Black memberikan jawaban yang mengandung kalimat positif, mengandung alasan jelas, berdasarkan fakta, dan membuat Vincent Van Gogh merasa termotivasi maupun bangga.
Kalimat positif dalam pujian adalah kalimat yang berisi ungkapan penghargaan, sanjungan, atau kagum terhadap seseorang.
Kalimat pujian biasanya digunakan untuk mengapresiasi kualitas, prestasi, atau hal-hal positif lain yang dimiliki oleh seseorang.
Pada konteks tersebut, kalimat positif ditunjukkan dengan penggunaan kata "finest painter of them all, his command of colour most magnificent, the most beloved, the most popular, dan one of the greatest men who ever lived".
Kata-kata tersebut digunakan untuk memberikan apresiasi akan kemampuan melukis yang dimiliki oleh Vincent Van Gogh.
Setelah memberikan kalimat positif, Doktor Henry Black He juga memberikan alasan yang jelas di baliknya berupa, "He transformed the pain of his tormented life into ecstatic beauty. Pain is easy to portray, but to use your passion and pain to portray the ecstasy and joy and magnificence of our world – no one had ever done it before."
Didasarkan pada fakta, semasa hidupnya, lukisan-lukisan Vincent Van Gogh tidak laku. Ia menganggap karya-karyanya bernilai rendah karena caranya memandang dunia yang berbeda dengan kebanyakan orang pada masa itu.
Ia juga tidak mampu menghadapi kondisi mentalnya yang tidak stabil sehingga berakhir bunuh diri dalam keadaan sendirian dan miskin.
Setiap penderitaan yang dirasakannya semasa hidup ia tuangkan dalam lukisan-lukisannya yang menunjukkan keindahan.
Tentunya, setelah mendengar pujian yang diberikan kepadanya, Vincent Van Gogh terlihat bahagia dan terharu dengan setiap kata-kata yang diucapkan untuk mendeskripsikan kemampuannya dalam melukis.