ÓÅÓιú¼Ê

KOMPAS.com - Ketika berbicara tentang ancaman asteroid yang mungkin menabrak Bumi, pikiran kita mungkin tertuju pada sejarah punahnya dinosaurus puluhan juta tahun lalu.

Tapi, ancaman asteroid yang memusnahkan kehidupan di Bumi tidak berhenti pada masa dinosaurus.

Baca juga: Bisakah Ilmuwan Selamatkan Bumi dari Kehancuran akibat Tabrakan Asteroid di Masa Depan?

Bahkan, sampai saat ini, kita masih dibayang-bayangi tabrakan asteroid yang mungkin bisa menyebabkan kiamat.

Apalagi, sebuah penelitian terbaru mengungkap adanya kumpulan asteroid besar yang mungkin suatu hari bisa menghantam Bumi.

Dalam studi yang dilakukan oleh Quanzhi Ye dan koleganya dari University of Maryland ini mengungkapkan ada 14 asteroid besar.

14 asteroid ini disebut sebagai "Taurid swarm" atau "Doomsday Swarm" dan telah lama menjadi perhatian para astronom.

Kelompok asteroid ini dianggap sebagai sisa-sisa komet besar bernama Encke dan terlihat dari Bumi sebagai hujan meteor yang sangat jelas di bulan Oktober dan November.

Kenapa disebut "Doomsday Swarm"?

Sebelumnya, para peneliti memperkirakan bahwa Taurid swarm berisi banyak batuan luar angkasa berukuran besar. Diperkirakan sisa-sisa objek besar ini berdiameter hingga 10 kilometer.

"Untungnya, kami menemukan bahwa kemungkinan besar hanya ada segelintir asteroid - mungkin hanya 9 hingga 14 di antaranya - yang sesuai dengan klasifikasi ukuran besar dalam kawanan asteroid tersebut," kata Ye dikutip dari Space.com, Kamis (10/10/2024).

Baca juga: Asteroid Berukuran Menara Eiffel Ini Masih Berpotensi Tabrak Bumi pada 2029

"Dilihat dari temuan kami, objek induk yang awalnya menciptakan kumpulan asteroid tersebut berdiameter sekitar 10 km dan bukan 100 km," imbuhnya.

Ya, pada awalnya, asteroid induk yang menghasilkan kumpulan asteroid ini diperkirakan berdiameter 100 km. Itulah mengapa para peneliti menyebutnya dengan nama "Doomsday Swarm" atau kumpulan asteroid kiamat.

Kecil tapi tetap berbahaya

Meskipun hanya ada 14 asteroid yang terdeteksi, ancaman dari objek-objek ini tetap harus diperhatikan.

Dilansir dari laman Fakultas Komputer, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Maryland, Senin (7/10/2024), sebagai perbandingan, asteroid Chelyabinsk yang menghantam Rusia pada 2013 hanya berukuran 20 meter namun mengakibatkan lebih dari 1.600 orang terluka akibat gelombang kejut.

Asteroid-asteroid yang berada di dalam Taurid Swarm memiliki ukuran jauh lebih besar dari asteroid Chelyabinsk.

Ini artinya, jika salah satu dari mereka menabrak Bumi, kerusakan yang dihasilkan bisa sangat parah dan bisa menyebabkan kehancuran skala regional bahkan global, tergantung pada ukuran dan lokasi tumbukan.

Lebih jauh lagi, para peneliti juga mengingatkan bahwa ancaman asteroid ini dapat berkaitan dengan peristiwa kiamat yang pernah dialami Bumi, seperti kepunahan massal yang memusnahkan dinosaurus 66 juta tahun lalu.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Asal-usul Asteroid yang Memusnahkan Dinosaurus 66 Juta Tahun Lalu

Saat itu, asteroid dengan diameter sekitar 10 kilometer menghantam kawasan yang sekarang dikenal sebagai Semenanjung Yucatan di Meksiko, dan menyebabkan dampak global yang memusnahkan sebagian besar spesies di Bumi.

Merangkum dari Forbes, Selasa (15/10/2024), meskipun ancaman tersebut nyata, para ilmuwan menyimpulkan bahwa ancaman ini mungkin lebih kecil dari yang ditakutkan.

Deteksi dini dan pengembangan teknologi sangat penting untuk terus memantau potensi ancaman di masa mendatang.

Dalam beberapa tahun ke depan, para astronom berencana untuk melanjutkan penelitian ini dengan lebih mendalam, terutama pada 2025 dan 2026 ketika Taurid Swarm atau kumpulan asteroid kembali mendekati orbit Bumi.