KOMPAS.com - Keramas atau setelah mandi kebanyakan orang akan mengeringkan rambutnya. Hal ini juga disarankan agar tidak berisiko munculnya penyakit.
Sebagian orang percaya bahwa membiarkan rambut basah dapat membuat kita masuk angin, terutama saat cuaca sedang dingin.
Menurut Spesialis pengobatan keluarga Matther Goldman, rambut basah ternyata bukan penyebab masuk angin.
"Mikroorganisme, seperti virus, itulah yang memicu masuk angin atau gejala flu," ungkapnya.
Menurut Goldman, suhu udara dingin adalah lingkungan yang baik bagi virus seperti rhinovirus (penyebab umum flu), untuk menyebar melalui udara.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa kekurangan sinar matahari dan vitamin D selama musim dingin juga berperan dalam melemahnya sistem kekebalan atau kurangnya kemampuan meningkatkan respon terhadap infeksi.
Sebagai contoh, ketika orang berkumpul di dalam ruangan untuk menghindari suhu ekstrem, infeksi yang ditularkan melalui udara cenderung besar dan lebih mudah menular dari satu orang ke orang lain.
Baca juga:
Bakteri dan jamur subuh di lingkungan yang hangat dan lembab. Oleh karena itulah, infeksi jamur sangat umum terjadi di lipatan dan celah tubuh Anda.
Area tersebut adalah dimana keringat seringkali menumpuk, tentu saja hangat dan lembab.
“Jika rambut Anda basah dan bersentuhan dengan mikroorganisme, maka kemungkinan besar terjadi infeksi,” kata Goldman.
Tidak hanya itu, risiko infeksi tersebut juga akan semakin tinggi ketika rambut basah Anda dibiarkan ketika tidur.
Saat Anda tidur dengan rambut basah, Anda membuat jamur dan bakteri mengontaminasi bantal atau seprai Anda.
Berikut ini risiko infeksi jika rambut dibiarkan basah saat tidur:
Aspergillosis
Infeksi ini bisa berbahaya bagi orang dengan masalah pernapasan atau sistem kekebalan yang lemah.