Berjas merah, Sarah yang kikuk diperkenalkan secara tiba-tiba mendapatkan standing ovation sebagai penghormatan dari penonton Wimbledon 2021.
Penyelenggara turnamen tenis paling bergengsi itu secara khusus mengundang Sarah menyaksikan pertandingan.
Bersama dengan sejumlah individu inspiratif lainnya, Sarah yang bergelar profesor ini duduk di Royal Box, area duduk kehormatan yang biasanya dipakai anggota Kerajaan Inggris.
Sarah Gilbert datang bersama staf National Health Service (NHS) lainnya yang juga berjasa menyediakan salah satu vaksin Covid-19 itu.
Terkait upaya penemuan vaksin AstraZeneca, ada peran peneliti Indonesia yang tengah studi doktoral di Oxford University karena masuk dalam tim Sarah.
Namanya . Membanggakan, bagaimana dunia bahu membahu untuk mengatasi masalah kemanusiaan ini dengan membuat vaksin yang paling murah harganya.
Maret 2021, Sarah mengatakan keinginannya membuang jauh-jauh gagasan mengambil hak paten penuh atas vaksin. Hal itu dilakukan agar agar dunia bisa berbagi kekayaan intelektual dan siapa pun bisa membuat vaksin mereka sendiri.
Penghormatan serupa juga diberikan kepada mendiang Kapten Sir Tom Moore, penggalang dana 33 juta poundsterling untuk riset vaksin NHS.
Hannah Ingram-Moore, putrinya, hadir di tempat yang sama untuk mewakili ayahnya menerima penghormatan. Tom Moore sendiri meninggal pada Februari lalu karena Covid-19.
Di Wimbledon, 100 tiket harian pertandingan utama disediakan cuma-cuma untuk berbagai kelompok, mulai dari staf NHS hingga Transport For London sebagai ucapan terima kasih.
Bulan Juni kita merayakan Hari Lahir Pancasila dengan sejumlah upacara dan jargon di berbagai media sosial dengan gegap gempita.
Bulan Juli, kita ikut bangga karena semangat Pancasila itu ternyata meluas hingga ke mancanegara dan dirayakan hampir setiap harinya. Ajang di Wimbledon adalah salah satunya.
Tanpa perayaan hari lahir dengan beragam upacara dan jargonnya seperti "Saya Pancasila", Sarah yang mengenakan jas merah menunjukkan kepada kita inti Pancasila, yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab.
Sementara kita dan para pejabat kita yang senang dengan jargon-jargon Pancasila dengan gotong royongnya berupaya mengakali bagaimana bisa menjual vaksin meskipun akhirnya dihentikan karena ketidakpatutannya.
Dari perempuan berjas merah di ajang Wimbledon kita belajar dan diajari lagi apa itu sejatinya semangat Pancasila yang kerap kita lupa.
Karena kerap lupa Pancasila, makanya ada peringatan dan hari liburnya.
Salam libur,
Wisnu Nugroho
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.