优游国际

Baca berita tanpa iklan.
Salin Artikel

Fenomena Halo Matahari Disebut Sebabkan Suhu Cuaca Menjadi Lebih Panas, Benarkah?

KOMPAS.com - Media sosial diramaikan dengan narasi bahwa fenomena "halo Matahari" yang terjadi di Sumedang, Jawa Barat pada Minggu (20/4/2025) pukul 11.51 WIB, menyebabkan suhu udara menjadi lebih panas dari biasanya.

Hal itu disampaikan warganet @lupi**** melalui akun media sosial X pada Minggu.

"Pantes seharian ngerasa lebih panas dari hari-hari lainnya, padahal biasanya di sini sejuk banget," tulisnya.

Sebagai informasi, "halo Matahari" adalah fenomena optik berupa munculnya lingkaran putih di sekitar Matahari.

Fenomena ini dikenal juga dengan cincin Matahari karena pusat Tata Surya itu terlihat dikelilingi cahaya berbentuk cincin.

Lantas, benarkah fenomena "halo Matahari" menyebabkan suhu udara terasa lebih panas dari biasanya?

Penjelasan BMKG soal fenomena halo Matahari

Ketua Tim Kerja Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ida Pramuwardani tidak membenarkan informasi tersebut.

"Fenomena halo Matahari tidak menyebabkan suhu udara menjadi lebih panas," kata Ida saat dikonfirmasi 优游国际.com, Senin (21/4/2025).

Ia memastikan, ini adalah fenomena alamiah yang tidak berbahaya.

Fenomena tersebut sering kali terjadi terutama saat cuaca cerah dengan keberadaan awan yang tinggi di langit.

Ida menerangkan, kemunculan "halo Matahari" disebabkan karena interaksi cahaya Matahari dengan kristal es yang berbentuk heksagonal di laporan atmosfer atas, tepatnya dalam awan tinggi jenis Cirrostratus.

"Ketika cahaya menembus kristal-kristal tersebut, ia dibelokkan (dibiaskan) dan dipantulkan sehingga membentuk pola cincin dengan radius sekitar 22 derajat dari pusat Matahari," ujarnya.

Umumnya, warna cincin halo akan terlihat seperti pelangi yang samar dengan bagian dalam cenderung merah dan bagian luar kebiruan.

Imbauan BMKG saat melihat halo Matahari

BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik saat melihat kemunculan "halo Matahari". Sebab, fenomena tersebut tidak menjadi pertanda bencana apa pun.

"Halo matahari adalah fenomena optik atmosfer biasa yang tidak berkaitan dengan pertanda bencana," jelas dia.

Fenomena "halo Matahari" justru merupakan bagian dinamika alam yang keindahannya bisa disaksikan secara langsung.

Namun, untuk melindungi mata, disarankan mengenakan kacamata atau pelindung mata saat melihat fenomena "halo Matahari".

Hindari menatap langsung ke Matahari saat melihat fenomena halo Matahari.

Anda bisa mengenakan kacamata hitam berfilter UV atau filter khusus kamera untuk mengamati dan mendokumentasikan fenomena tersebut.

/tren/read/2025/04/21/140000465/fenomena-halo-matahari-disebut-sebabkan-suhu-cuaca-menjadi-lebih-panas

Terkini Lainnya

Mengenal Basilika Santa Maria Maggiore, Tempat Peristirahatan Terakhir Paus Fransiskus

Mengenal Basilika Santa Maria Maggiore, Tempat Peristirahatan Terakhir Paus Fransiskus

Tren
Profil Singkat 9 Kardinal Calon Pengganti Paus Fransiskus

Profil Singkat 9 Kardinal Calon Pengganti Paus Fransiskus

Tren
Jadwal Pemakaman Paus Fransiskus yang Digelar Sabtu, 26 April 2025

Jadwal Pemakaman Paus Fransiskus yang Digelar Sabtu, 26 April 2025

Tren
Gejala Awal dari Efek Samping Konsumsi Obat Pereda Nyeri Jangka Panjang, Apa Saja?

Gejala Awal dari Efek Samping Konsumsi Obat Pereda Nyeri Jangka Panjang, Apa Saja?

Tren
Ramai Narasi Etika Kerja Orang China Lebih Baik dari Indonesia, Apa Kata Pakar?

Ramai Narasi Etika Kerja Orang China Lebih Baik dari Indonesia, Apa Kata Pakar?

Tren
Kronologi Pendaki Hilang di Gunung Merbabu, Ponsel Sempat Terdeteksi

Kronologi Pendaki Hilang di Gunung Merbabu, Ponsel Sempat Terdeteksi

Tren
China Bongkar Biaya Produksi Barang Mewah, Rhenald Kasali: Peluru Nyasar

China Bongkar Biaya Produksi Barang Mewah, Rhenald Kasali: Peluru Nyasar

Tren
5 Jenis Cacing yang Bisa Menginfeksi Tubuh Manusia, Apa Saja?

5 Jenis Cacing yang Bisa Menginfeksi Tubuh Manusia, Apa Saja?

Tren
Respons 22 Pemimpin Negara terhadap Kematian Paus Fransiskus

Respons 22 Pemimpin Negara terhadap Kematian Paus Fransiskus

Tren
Bilang 'Tolong' dan 'Terima Kasih' ke ChatGPT Bikin OpenAI Rugi Jutaan Dollar, Kok Bisa?

Bilang "Tolong" dan "Terima Kasih" ke ChatGPT Bikin OpenAI Rugi Jutaan Dollar, Kok Bisa?

Tren
KAI Gelar Diskon Tarif Kereta Api 20 Persen untuk Keberangkatan dan Tujuan Stasiun Ini

KAI Gelar Diskon Tarif Kereta Api 20 Persen untuk Keberangkatan dan Tujuan Stasiun Ini

Tren
Tak Ikuti Tradisi, Ini Alasan Paus Fransiskus Tidak Ingin Dikuburkan di Basilika Santo Petrus

Tak Ikuti Tradisi, Ini Alasan Paus Fransiskus Tidak Ingin Dikuburkan di Basilika Santo Petrus

Tren
Saat Warga AS Bandingkan Sosok Trump dengan Paus Fransiskus...

Saat Warga AS Bandingkan Sosok Trump dengan Paus Fransiskus...

Tren
Kata Media Asing soal LG Batal Investasi di Indonesia, Singgung Kondisi Pasar

Kata Media Asing soal LG Batal Investasi di Indonesia, Singgung Kondisi Pasar

Tren
Sejarah Peringatan Hari Bumi yang Jatuh Setiap 22 April

Sejarah Peringatan Hari Bumi yang Jatuh Setiap 22 April

Tren
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke