KOMPAS.com - Bagi orang Mesir kuno, Horus merupakan salah satu dewa terpenting. Ia umumnya digambarkan sebagai dewa berkepala elang dengan mahkota ganda.
Dari sekian banyak dewa dan dewi dalam mitologi Mesir Kuno, Horus menjadi salah satu yang paling populer.
Dilansir dari laman Rosicrucian Egyptian Museum, bahkan firaun Mesir sering kali dikaitkan dengan Horus karena firaun dianggap sebagai perwujudan dewa di bumi.
Pada tahap awal kepercayaan Mesir Kuno, Horus diyakini sebagai dewa perang dan langit, yang menikah dengan dewi Hathor, dewi cinta, kecantikan, musik, dan kesuburan.
Dewa Horus digambarkan dalam bentuk elang yang mata kanannya adalah matahari atau bintang fajar (melambangkan kekuatan) dan mata kirinya adalah bulan atau bintang senja (melambangkan penyembuhan).
Seiring berkembangnya kepercayaan, Horus dipandang sebagai putra Osiris (raja para dewa) dari sang istri Isis.
Sejalan dengan itu, dikutip dari laman Britannica, dalam mitos Osiris yang terkenal sekitar 2350 SM, Horus adalah putra Osiris dan Isis dan merupakan keponakan Seth, saudara Osiris.
Namun, Horus dan Seth menjadi musuh ketika sang paman membunuh Osiris dan merebut tahta kerajaan Mesir (yang sebenarnya diwariskan untuk Horus).
Namun pada akhirnya Horus dapat merebut kembali kekuasaan dan mengalahkan Seth, sehingga membalaskan dendam ayahnya.
Dalam pertarungan keduanya, mata kiri Horus (yaitu, bulan) terluka dan rusak. Beruntuk dipulihkan oleh Thoth, dewa kebijaksanaan.
Sosok mata yang dipulihkan (mata wedjat) menjadi jimat yang kuat, yang populer dikenal dengan istilah eye of Horus (mata horus) atau mata wedjat.
Nama lain dan julukan dewa Horus
Horus muncul sebagai dewa lokal di banyak tempat dan dengan nama serta julukan yang berbeda, misalnya:
Menariknya, Horus diidentifikasikan oleh orang Yunani sebagai Apollo, salah satu dari 12 dewa-dewi Olimpus Yunani.
/tren/read/2025/04/20/193000365/mengenal-horus-dewa-mesir-kuno-yang-sering-dikaitkan-dengan-firaun