优游国际

Baca berita tanpa iklan.
Salin Artikel

7 Risiko Minum Obat Asam Lambung Antasida Terlalu Sering, Apa Saja?

Antasida dapat digunakan untuk mengobati gejala kelebihan asam lambung atau refluks asam lambung.

Refluks asam lambung ini meliputi regurgitasi, rasa pahit, batuk kering yang menetap, nyeri saat berbaring, dan kesulitan menelan.

Dikutip dari HealthLine, antasida biasanya tersedia dalam berbagai bentuk obat, termasuk cairan, permen karet yang dapat dikunyah, serta tablet yang dilarutkan dalam air untuk diminum.

Adapun merek antasida yang populer meliputi Alka-Seltzer, Tums, Rolaids, Maalox, dan Mylanta.

Lantas, apa saja risiko minum obat asam lambung terlalu sering tersebut?

7 risiko minum antasida terlalu sering

Dilansir dari Prevention, berikut ini tujuh risiko atau efek samping keseringan minum antasida:

1. Sembelit dan diare

Salah satu efek samping minum antasida terlalu sering adalah sembelit atau kondisi seseorang susah buang air besar.

Asisten profesor kedokteran darurat Northwell Health dan dokter darurat di RS Lenox Hill, Robert Glatter menyampaikan, hal itu dikarenakan kandungan kalsium dan aluminium yang ada di antasida.

Ia menjelaskan, antasida bekerja dengan mengubah pH lambung, sehingga asam lambung berkurang. Hal ini membantu mengurangi iritasi pada lambung, kerongkongan, dan duodenum (bagian dari usus kecil yang terhubung ke lambung).

“Sembelit bukan hanya gejala sesaat, tetapi cenderung berlanjut selama antasida digunakan,” ucapnya.

Namun begitu, seseorang mungkin terkena dampak buruk sebaliknya, yakni diare atau buang air besar terlalu sering, encer, dan berair.

Hal tersebut, terang Glatter, terutama terjadi pada seseorang yang mengonsumsi antasida dengan kandungan magnesium.

“Diare biasanya berlangsung singkat tetapi dapat kambuh lagi jika terus menggunakan antasida,” ujarnya.

Glatter menambahkan, antasida mampu melapisi kerongkongan dan lambung. Hal itu bertujuan untuk mengurangi kontak antara asam lambung dan lapisan dangkal lambung.

Antasida ini mempunyai berbagai bahan aktif, seperti aluminium, kalsium, magnesium, dan natrium bikarbonat.

“Jika ini terjadi, sebaiknya Anda beralih ke jenis obat yang berbeda, seperti penghambat pompa proton (PPI) atau penghambat reseptor H2,” tutur Glatter.

“Otot berkedut, kelemahan umum, dan bahkan nyeri otot adalah keluhan yang paling umum,” ucap dia.

“Hal ini disebabkan oleh efek pada kadar kalsium, magnesium, dan fosfor dalam aliran darah,” lanjutnya.

Sederhananya, setiap perubahan kadar berbagai tingkat elektrolit dapat berdampak buruk pada fungsi otot dan saraf.

Sehingga mengonsumsi antasida dalam dosis tinggi atau terlalu sering dapat mengubah keseimbangan dalam tubuh dan menyebabkan beberapa gejala otot yang aneh.

“Tingkat keparahan gejala dipengaruhi oleh jumlah antasida dan durasi penggunaan,” kata Glatter.

3. Masalah pernapasan

Efek samping konsumsi antasida keseringan lainnya yaitu munculnya masalah pernapasan pada seseorang.

Glatter menjelaskan, efek ini terjadi jika mengonsumsi terlalu banyak antasida yang mengandung natrium bikarbonat atau kalsium karbonat.

Menurutnya, hal tersebut pada giliran dapat meningkatkan pH dalam aliran darah seseorang.

“Ketika pH dalam aliran darah meningkat, tubuh mengompensasi lingkungan yang lebih basa, sehingga mengurangi laju pernapasan,” ujarnya.

“Ketika pernapasan melambat secara berlebihan, hal ini dapat menyebabkan penumpukan karbon dioksida, yang menyebabkan kelelahan atau kantuk,” tambahnya.

Jika perubahan pernapasan ini terus berlanjut, hal ini dapat mengganggu kehidupan sehari-hari dan produktivitas.

4. Risiko infeksi

Asam lambung juga melindungi tubuh dengan menghancurkan bakteri yang terkandung dalam makanan dan minuman. Sehingga, apabila ada terlalu banyak antasida, hal ini dapat menjadi masalah.

“Penetralan asam lambung yang berlebihan memungkinkan bakteri untuk bertahan hidup dalam saluran pencernaan. Intinya, hal ini melemahkan salah satu mekanisme pertahanan utama tubuh,” katanya.

“Hal ini dapat memungkinkan bakteri untuk berkontribusi pada gastroenteritis, serta diare karena berbagai jenis bakteri,” imbuhnya.

5. Hiperkalsemia

Penggunaan antasida yang mengandung kalsium karbonat secara berlebihan dapat menyebabkan hiperkalsemia.

Hiperkalsemia adalah kondisi di mana kadar kalsium dalam darah terlalu tinggi. 

“Sindrom ini awalnya dikenali pada tahun 1920-an selama pemberian rejimen Sippy (susu dan bikarbonat) untuk mengobati penyakit tukak lambung,” tutur Glatter.

“(Ini adalah) suatu kondisi di mana terjadi kerusakan pada lapisan lambung, atau bagian pertama dari usus kecil (duodenum),” sambungnya.

Menurut Glatter, hal tersebut pada gilirannya dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal.

“Batu ginjal adalah mineral keras dan kristal yang terbentuk dan tertanam di dalam ginjal atau saluran kemih,” katanya.

“Batu ginjal dapat menyebabkan darah dalam air seni serta rasa sakit di punggung bagian bawah atau panggul,” imbuhnya.

Batu ginjal ini dapat terasa menyakitkan, bahkan bisa mengakibatkan kejang ureter (yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih) yang menghalangi urine.

Penderita penyakit ginjal juga harus menghindari penggunaan antasida, terutama yang mengandung aluminium.

Hal itu karena gangguan fungsi ginjal dapat menyebabkan tingkat toksik aluminium yang menumpuk di aliran darah.

7. Osteoporosis

Salah satu efek samping utama dari penggunaan antasida yang berlebihan adalah meningkatnya risiko osteoporosis.

“Antasida yang terutama mengandung aluminium dapat melemahkan tulang, karena dapat mengeluarkan garam-garam penting seperti kalsium dan fosfat dari dalam tubuh,” tutur Glatter.

Hal tersebut dapat sangat mengkhawatirkan bagi mereka yang berisiko tinggi, seperti orang dengan osteopenia atau pemilik riwayat osteoporosis dalam keluarganya.

Cara mencegah efek samping antasida

Glatter menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter agar tidak muncul efek samping dari obat asam lambung antasida.

“Penting untuk dipahami bahwa penggunaan antasida yang tepat tidak mungkin menghasilkan efek samping yang signifikan pada sebagian besar orang,” kata dia.

“Tetapi penggunaan antasida dalam jangka panjang dapat menimbulkan efek pada sistem pencernaan, dan juga pada organ-organ lainnya,” sambungnya.

Tentu saja, mengonsumsi antasida ketika Anda sedang mengalami mulas dan membutuhkan antasida tidaklah buruk.

Akan tetapi, Glatter menilai bahwa antasida seharusnya hanya menjadi solusi sementara.

“Obat ini tidak dimaksudkan untuk digunakan setiap hari dan terus-menerus,” tuturnya.

/tren/read/2025/04/12/120000765/7-risiko-minum-obat-asam-lambung-antasida-terlalu-sering-apa-saja-

Terkini Lainnya

Nyaris Celaka, Pesawat Delta Air Lines Berisi 282 Penumpang Terbakar Sebelum Lepas Landas di Orlando

Nyaris Celaka, Pesawat Delta Air Lines Berisi 282 Penumpang Terbakar Sebelum Lepas Landas di Orlando

Tren
Cara Daftar UM-PTKIN 2025 yang Dibuka Mulai 22 April hingga 28 Mei

Cara Daftar UM-PTKIN 2025 yang Dibuka Mulai 22 April hingga 28 Mei

Tren
Ilmuwan Ungkap Penyebab Rotasi Bumi Berubah dalam 2 Dekade Terakhir

Ilmuwan Ungkap Penyebab Rotasi Bumi Berubah dalam 2 Dekade Terakhir

Tren
Ketika Batalnya Investasi LG di Indonesia Jadi Pembicaraan Media Asing...

Ketika Batalnya Investasi LG di Indonesia Jadi Pembicaraan Media Asing...

Tren
Gempa M 5,6 Guncang Sukabumi, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,6 Guncang Sukabumi, Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Deretan Negara yang Tetapkan Hari Berkabung Nasional untuk Hormati Wafatnya Paus Fransiskus

Deretan Negara yang Tetapkan Hari Berkabung Nasional untuk Hormati Wafatnya Paus Fransiskus

Tren
Paus Fransiskus Berpulang: Tentang Frailty, Penuaan, dan Martabat Manusia

Paus Fransiskus Berpulang: Tentang Frailty, Penuaan, dan Martabat Manusia

Tren
Mengenal Basilika Santa Maria Maggiore, Tempat Peristirahatan Terakhir Paus Fransiskus

Mengenal Basilika Santa Maria Maggiore, Tempat Peristirahatan Terakhir Paus Fransiskus

Tren
Profil Singkat 9 Kardinal Calon Pengganti Paus Fransiskus

Profil Singkat 9 Kardinal Calon Pengganti Paus Fransiskus

Tren
Jadwal Pemakaman Paus Fransiskus yang Digelar Sabtu, 26 April 2025

Jadwal Pemakaman Paus Fransiskus yang Digelar Sabtu, 26 April 2025

Tren
Gejala Awal dari Efek Samping Konsumsi Obat Pereda Nyeri Jangka Panjang, Apa Saja?

Gejala Awal dari Efek Samping Konsumsi Obat Pereda Nyeri Jangka Panjang, Apa Saja?

Tren
Ramai Narasi Etika Kerja Orang China Lebih Baik dari Indonesia, Apa Kata Pakar?

Ramai Narasi Etika Kerja Orang China Lebih Baik dari Indonesia, Apa Kata Pakar?

Tren
Kronologi Pendaki Hilang di Gunung Merbabu, Ponsel Sempat Terdeteksi

Kronologi Pendaki Hilang di Gunung Merbabu, Ponsel Sempat Terdeteksi

Tren
China Bongkar Biaya Produksi Barang Mewah, Rhenald Kasali: Peluru Nyasar

China Bongkar Biaya Produksi Barang Mewah, Rhenald Kasali: Peluru Nyasar

Tren
5 Jenis Cacing yang Bisa Menginfeksi Tubuh Manusia, Apa Saja?

5 Jenis Cacing yang Bisa Menginfeksi Tubuh Manusia, Apa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke