KOMPAS.com - Paus Fransiskus akhirnya tampil di depan umum setelah sebulan lebih menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Gemelli, Roma Italia.
Pemimpin Umat Katolik Roma itu menunjukkan kondisi yang membaik setelah berkali-kali dikabarkan kritis sejak pertengahan Februari lalu.
Pada Minggu (23/3/2025), Bapa Suci meluangkan waktu untuk menyapa umat dan simpatisannya dari RS Gemelli sebelum keluar.
"Terima kasih, semuanya," kata Paus Fransiskus melalui mikrofon seperti yang dilansir dari 优游国际.com.
Sambil mengatakan suara lemah, Paus melambaikan tangan dan sesekali mengacungkan jempol kepada kerumunan.
Ia berada di balkon RS selama dua menit sebelum keluar dari RS dan pulang menuju Vatikan.
Bapa Suci Paus Fransiskus setidaknya telah menjalani perawatan selama lima pekan di RS Gemelli.
Bahkan, ia sempat menarik diri dari aktivitas-aktivitas resmi karena kondisi kesehatannya yang menurun.
Kronologi kesehatan Paus Fransiskus yang sempat naik turun
Sudah lima pekan dirawat, berikut kronologi naik turun kesehatan Paus Fransiskus hingga kini telah kembali ke Vatikan.
Dilarikan ke RS karena infeksi saluran pernapasan
Pada 14 Februari 2025, Paus Fransiskus dilarikan ke Rumah Sakit Gemelli Roma karena bronkitis yang dideritanya memburuk.
Diagnosa dokter memaparkan Sang Paus mengalami infeksi saluran pernapasan kompleks akibat virus, bakteri, dan jamur. Kondisi itu menyebabkan pneumonia di kedua paru-parunya.
Sempat kritis setelah dirawat
Pada 22 Februari 2025, Paus Fransiskus dinyatakan kritis usai mengalami serangan asma.
Akibatnya, Pemimpin Gereja Katolik Roma itu bertahan dengan bantuan pernapasan. Karena jumlah trombosit yang rendah, ia sampai harus menerima transfusi darah.
Paru-parunya sempat disedot
Kondisi sosok yang disapa Bapa Suci itu memburuk pada 28 Februari 2025. Ia mengalami krisis pernapasan terisolasi saat berada di rumah sakit.
Dalam kondisi itu, Paus Fransiskus muntah-muntah dan mengalami batuk bronkospasme. Paru-parunya pun harus disedot agar bersih dari muntahan yang baru dialaminya.
Alami gagal napas usai sempat stabil
Pada 3 Maret 2025, pemimpin Tahta Suci itu mengalami dua serangan pernapasan sebanyak dua kali. Karenanya, ia harus menjalani prosedur bronskoskopi untuk mengeluarkan lendir dari paru-parunya.
Setelahnya, Paus Fransiskus mengenakan masker oksigen untuk membantu pernapasannya.
Padahal, kondisi kesehatannya sempat stabil dan membuatnya bisa berpartisipasi dalam misa pada 2 Maret 2025.
Keluar dari masa kritis
Pada 12 Maret 2025, Vatikan mengabarkan bahwa hasil rontgen paru-paru Paus Fransiskus menunjukkan perbaikan setelah hampir sebulan dirawat.
Walaupun demikian, pria asal Argentina itu mendapatkan terapi oksigen pada siang hari. Kemudian, ia memakai masker oksigen ketika sedang tidur.
Sehari-harinya, Paus Fransiksus melakukan beberapa aktivitas seperti latihan spiritual doa dan meditasi. Ia juga mengikuti panggilan video tanpa harus menunjukkan wajahnya.
Untuk menunjang kesembuhannya, ia juga menjalani sesi fisioterapi.
Mulai pimpin misa
Pada 16 Maret 2025, Paus Fransiskus untuk pertama kalinya memimpin misa dari kapel RS Gemelli.
Dalam foto yang beredar, ia duduk di kursi roda di depan sebuah altar dan ada salib di dindingnya.
Sejak sakit, Paus tidak bisa memimpin misa di Basiliska Santo petrus. Ia juga absen dari menyampaikan doa Angelus secara langsung di Lapangan Santo Petrus.
Keluar dari RS setelah sebulan
Pada 23 Maret 2025, Paus Fransiksus muncul di hadapan publik untuk pertama kalinya setelah dikabarkan akan keluar dari RS Gemelli.
Setelah sebulan lebih berjuang untuk pulih, pria berusia 88 tahun itu melambaikan tangan kepada kerumunan pendukungnya dari balkon RS.
Kemunculan Paus di depan publik untuk pertama kalinya di hadapan publik kemudian disambut gembira oleh orang-orang yang mendukungnya.
/tren/read/2025/03/24/193000865/kronologi-paus-fransiskus-sempat-kritis-hingga-kini-pulang-dari-rs