ÓÅÓιú¼Ê

Baca berita tanpa iklan.
Salin Artikel

Kutai Disebut Bukan Kerajaan Tertua di Indonesia, Ini Kata Sejarawan

KOMPAS.com - Selama ini, sebagian besar masyarakat mengenal Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur sebagai kerajaan tertua di Indonesia.

Namun, belakangan, media sosial TikTok ramai memperbincangkan kerajaan-kerajaan yang diklaim berusia lebih tua dari Kerajaan Kutai.

Beberapa di antaranya, Kerajaan Kandis di Riau, Kerajaan Melayu Jambi di Jambi, Kerajaan Salakanagara di Banten, dan Kepaksian Sekala Brak Kuno di Lampung.

Bahkan, Kerajaan Kandis disebut berdiri sebelum Masehi, terpaut ratusan tahun dari Kerajaan Kutai yang berdiri pada abad ke-4 M.

"Ternyata ada loh yang lebih tua dari pada Kerajaan Kutai. Tadi gue habis baca buku, terus cari2 juga di google," tulis akun @ilyraemoon, Rabu (25/6/2024).

Lantas, benarkah Kerajaan Kutai bukan kerajaan tertua di Indonesia?

Sangat mungkin ada kerajaan sebelum Kutai

Sejarawan Indonesia dan pendiri Komunitas Historia Indonesia (KHI), Asep Kambali mengatakan, sangat mungkin ada kerajaan di Nusantara yang berdiri jauh sebelum Kerajaan Kutai.

Pasalnya, menurut dia, sejarah bukanlah ilmu yang menganut kebenaran absolut atau bersifat tetap.

"Sejarah itu kan ilmu yang tidak absolut, tidak ada kebenaran yang absolut," ujarnya, saat dihubungi ÓÅÓιú¼Ê.com, Rabu (10/7/2024).

Akan tetapi, saat ini, hanya Kerajaan Kutai yang memiliki bukti kuat sebagai kerajaan tertua di Tanah Air.

Dia menyebutkan, kerajaan Hindu di hulu Sungai Mahakam ini meninggalkan sebuah prasasti berupa tiang batu yang disebut Yupa.

Tujuh buah Yupa yang ditulis dengan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta itu salah satunya memuat nama-nama raja yang memimpin Kerajaan Kutai.

"Di prasastinya diceritakan tentang Kutai tersebut, dan hanya Kutai yang paling tua. Selebihnya boleh dibilang masih cerita yang tidak ada peninggalannya," tutur Asep.

Kendati demikian, prasasti Yupa sebenarnya tidak menyebutkan nama kerajaannya dengan Kutai.

Dilansir dari ÓÅÓιú¼Ê.com (13/2/2020), nama Kutai digunakan untuk menyebut kerajaan yang dianggap paling tua.

Selain itu, prasasti Yupa juga pertama kali ditemukan di Kabupaten Kutai, Kalimantan Timur.

Prasasti Yupa menuliskan, raja pertama Kutai bernama Kudungga yang ditafsirkan sebagai nama asli orang Indonesia yang belum terpengaruh budaya Hindu India.

Kudungga memiliki putra bernama Aswawarman, yang dianggap sebagai pendiri dinasti Wangsakarta.

Cucu Kudunggu dan anak dari Aswawarman, yakni Mulawarman, merupakan raja terbesar Kerajaan Kutai yang memberikan sumbangan kepada para kaum Brahmana berupa sapi dengan jumlah banyak.

Meski sudah ada bukti nyata, Asep menilai, peninggalan Kerajaan Kutai masih terbatas pada prasasti.

Belum ada bukti konkret lain yang semakin menguatkan keberadaan sekaligus menceritakan masa-masa selama kerajaan berdiri.

Namun, dia mengakui bahwa Kerajaan Kutai memang kerajaan tertua di Indonesia yang ditemukan sejauh ini.

"Angka tahun yang ditemukan di batu (Yupa) itu paling tua dibandingkan prasasti (kerajaan) lain," jelas Asep.

Kerajaan Kutai diperkirakan berdiri pada abad ke-4 atau abad ke-5 M, hampir bersamaan dengan kerajaan tertua di Pulau Jawa, Tarumanagara, pada abad ke-5 menjelang abad ke-6 M.

Kerajaan Kandis dan Salakanagara belum punya bukti kuat

Di sisi lain, kerajaan yang dicap lebih dulu ada, seperti Kandis dan Salakanagara belum dilengkapi dengan bukti prasasti.

Prasasti sendiri dianggap sebagai peninggalan konkret yang biasanya memuat hal-hal menyangkut kerajaan.

Bukan hanya menemukan, prasasti juga harus melalui serangkaian pemeriksaan untuk membuktikan keabsahannya.

Misalnya, dengan menggunakan karbon-14 atau radiokarbon guna meneliti penanggalan atau umur benda peninggalan.

Tulisan dalam prasasti pun perlu diteliti oleh ahli, termasuk isi serta jenis aksara dan bahasa yang digunakan.

Sebab, menurut Asep, sejarah termasuk keberadaan sebuah kerajaan harus dibuktikan dengan metodologi ilmiah.

"Sementara ini cerita tentang Kandis, Salakanagara, dan lain-lain yang belum ada buktinya ya masih disebut mitos, masih disebut omong belaka, karena belum ada literatur yang menjelaskan lebih jauh soal itu," terangnya.

Asal telah ditemukan bukti-bukti valid keberadaan kerajaan-kerajaan pendahulu tersebut, maka posisi Kerajaan Kutai sebagai kerajaan tertua di Indonesia pun dapat tergeser.

"Karena sejarah itu harus ada bukti kuat baru itu disebut sejarah," tandasnya.

/tren/read/2024/07/11/120000265/kutai-disebut-bukan-kerajaan-tertua-di-indonesia-ini-kata-sejarawan

Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi ÓÅÓιú¼Ê.com
Network

Copyright 2008 - 2025 ÓÅÓιú¼Ê. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke