KOMPAS.com - Human papillomavirus (HPV) adalah infeksi menular seksual yang cukup umum. HPV dapat menyerang kulit, area genital, dan tenggorokan.
Menurut WHO, hampir semua orang yang aktif secara seksual akan tertular HPV pada suatu saat dalam hidupnya, dan biasanya tanpa gejala.
HPV biasanya hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan. Beberapa infeksi HPV menyebabkan kutil kelamin.
Bahkan beberapa infeksi lainnya dapat menyebabkan berkembangnya sel-sel abnormal, yang kemudian menjadi kanker.
Kanker akibat HPV dapat dicegah dengan vaksin. Namun, vaksin HPV tidak mengobati infeksi HPV atau penyakit yang disebabkannya, melainkan untuk mencegah perkembangan kanker.
Gejala human papillomavirus
Dilansir dari laman Layanan Kesehatan Nasional UK (NHS), HPV biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun pada kebanyakan orang yang mengidapnya.
Namun terkadang virus ini dapat menyebabkan (genital warts), yakni pertumbuhan atau benjolan yang tidak menimbulkan rasa sakit di sekitar vagina, penis, atau anus.
Pada beberapa orang, beberapa jenis HPV dapat menyebabkan:
Tipe HPV yang terkait dengan kanker disebut sebagai jenis HPV risiko tinggi. Adapaun kanker yang terkait dengan HPV risiko tinggi meliputi:
Anda dapat menderita HPV selama bertahun-tahun tanpa menimbulkan masalah. Banyak jenis HPV menyerang mulut, tenggorokan, atau area genital, dan mudah dideteksi.
Penyebab human papillomavirus
Anda bisa tertular HPV melalui hubungan seks vagina, anal, atau oral dengan seseorang yang mengidap virus tersebut, menurut Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC).
Bahkan meski tidak melakukan hubungan seks penetrasi, Anda masih bisa tertular HPV dari berbagi mainan seks.
Namun, HPV paling sering menyebar selama hubungan seks vagina atau anal. Penyakit ini juga menyebar melalui sentuhan kulit ke kulit saat berhubungan seks.
Seseorang dengan HPV dapat menularkan infeksinya kepada orang lain meskipun mereka tidak menunjukkan tanda atau gejala.
Jika Anda aktif secara seksual, bisa tertular HPV, meskipun Anda hanya berhubungan seks dengan satu orang.
Anda juga dapat mengalami gejala bertahun-tahun setelah berhubungan seks dengan seseorang yang mengidap infeksi tersebut.
Hal ini membuat penyakit ini sulit untuk dideteksi kapan seseorang pertama kali mendapatkannya.
/tren/read/2024/05/06/130000565/apa-itu-human-papillomavirus-berikut-gejala-dan-penyebabnya