"Ketika lu kebelet pup di wc kereta, tapi malah kereta mendadak berenti distasiun," tulis akun tersebut dalam unggahannya.
Selain itu, terdapat keterangan di bawah video tersebut berikut ini:
"Gelisah kalo disiram langsung jatoh ke bawah gak sih," tulisnya.
Respons warganet
Sejumlah warganet ikut menanyakan apakah boleh berak di kereta dan apakah kotorannya akan jatuh di rel?
"@KAI121 halo min, apakah gaboleh pup di kreta dan kreta gaada septic tank nya?," ujar akun @azerticssyamsze memberikan komentarnya.
"Bukannya di kreta ga boleh poop ya," tanya akun @vnda_16.
"Dulu stasiun Deket rumah sering banyak ee di rel,kupikir warga sekitar yg ee sembarang disitu ternyata oh ternyata...," kata akun @kucinta_kamu00.
Lantas, bolehkah buang air besar di toilet kereta, dan apakah kotoran akan langsung jatuh di rel kereta api?
Penjelasan KAI
VP Public Relation KAI Joni Martinus menjelaskan, sejak tahun 2010 semua toilet kereta yang dioperasikan oleh PT KAI telah menggunakan konsep toilet ramah lingkungan (TRL).
Dengan adanya TRL kotoran tidak dibuang ke jalur kereta api, namun tersimpan di dalam penampungan dan dibersihkan secara berkala.
Joni juga menjelaskan, pada penampungan tersebut diberikan mikroba pengurai sehingga saat keluar dari bak, kotorannya sudah berbentuk cairan dan tidak berbau busuk.
"Pelanggan, dapat buang air kecil ataupun buang air besar di toilet kereta api, baik dalam keadaan berhenti maupun berjalan," kata Joni kepada 优游国际.com, Selasa (27/12/2022).
Toilet di kereta tersebut juga secara rutin dicek oleh petugas kebersihan selama perjalanan, sehingga perjalanan dijamin tetap nyaman.
PT KAI pakai toilet ramah lingkungan sejak 2010
Dikutip dari laman 优游国际.com, toilet ramah lingkungan pertama kali diresmikan pada Minggu 12 September 2010 di KA Argo Lawu jurusan Jakarta-Solo.
"PT KA selalu berusaha memperbaiki mutu pelayanan tidak hanya kepada penumpang tetapi juga kepada lingkungan sesuai dengan misi kereta api yakni untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi kelestarian lingkungan," ujar Direktur Utama PT KAI saat itu, Ignasius Jonan sebagaimana dikutip dari 优游国际.com, 12 September 2010.
Direktur Utama PT Industri Kereta Api (Inka) Roos Diatmoko saat itu mengatakan, gagasan teknologi toilet ramah lingkungan telah diajukan ke PT KAI sejak 1995.
Namun ide tersebut baru dapat direalisasikan pada 2009.
Konsep toilet ramah lingkungan
Toilet ramah lingkungan mengacu pada prinsip bersih, tidak menimbulkan bau, dan higienis. Limbah diproses dengan mikrobakteri sebelum dibuang di track (jalur) kereta api.
Karakteristik mikrobakteri yang dipilih harus sudah banyak tersedia di pasaran sekarang. Dengan kapasitas 100 gram mikrobakteri, toilet mampu menghancurkan kotoran manusia padat seberat 1 kilogram dalam waktu delapan jam.
Menurut Roos, mengacu seperti di Jepang, di setiap stasiun semestinya terdapat pengolahan limbah dari setiap toilet kereta api.
Pembilasan dan sanitasi toilet ramah lingkungan kereta api secara sederhana memadukan sistem pembilasan (flushing) dan sanitasi.
Sistem pembilasan menggunakan udara bertekanan untuk mengalirkan limbah toilet ke tangki penampungan. Berikutnya, dengan sistem sanitasi di dalam tangki penampungan terjadi proses penguraian atau dekomposisi limbah.
Di dalam tangki penampungan disediakan jalur pengisian mikrobakteri.
”Tidak ada pembuangan kotoran sebelum diproses mikrobakteri,” kata Roos.
Mengurai limbah jadi tidak bau
Mikrobakteri di dalam tangki penampungan pada prinsipnya menguraikan limbah padat menjadi gas dan cairan.
Limbah gas dan cairan ini tergolong ramah lingkungan karena tidak berbau ketika harus dibuang di jalur jalan kereta api.
Proses dekomposisi limbahnya secara aerobic biodegradation atau kinerja mikrobakteri yang membolehkan terkontaminasi dengan udara luar. Menurut Roos, mikrobakteri tidak membutuhkan perawatan kecuali penambahannya.
”Mikrobakteri juga diutamakan yang tahan odor dan desinfektan,” kata Roos.
Di dalam tangki penampungan terdapat bahan organik ijuk yang berfungsi sebagai filter atau penyaring limbah padat.
Di dalam bahan filter itulah terjadi dekomposisi limbah oleh mikrobakteri. Limbah padat yang sudah terdekomposisi akan menjadi cairan.
Selanjutnya, dekomposisi limbah ini didistribusikan ke instalasi pengolahan limbah di setiap stasiun pemberhentian.
/tren/read/2022/12/27/180000765/apakah-kotoran-jatuh-ke-rel-saat-bab-di-toilet-kereta-ini-kata-pt-kai