ÓÅÓιú¼Ê

Baca berita tanpa iklan.
Salin Artikel

9 Dampak Stres pada Kesehatan Tubuh, dari Sebabkan Sakit Jantung hingga Rusak Kehidupan Seks

KOMPAS.com - Virus corona jenis SARS-CoV-2 biang penyakit Covid-19 berdampak besar pada berbagai sisi kehidupan.

Tak sedikit, pandemi ini membuat banyak orang merasa bingung, cemas, stres, dan frustasi.

Sejumlah orang khawatir sakit atau tertular Covid-19.

Di sisi lain mereka juga risau masalah finansial, pekerjaan, masa depan, dan kondisi setelah pandemi.

Stres pada dasarnya tidak jahat atau buruk bagi Anda. Ini adalah respons biologis yang dirancang untuk membantu kita berhasil lolos dari ancaman.

Di dunia yang ideal, tubuh Anda merespons stres kemudian kembali ke keadaan normal.

Berikut 9 dampak stres yang patut diperhatikan karena dapat berdampak negatif pada kesehatan seperti dilansir dari Healthline:

1. Stres membuat sulit mengendalikan emosi

Bukan rahasia lagi bahwa orang yang stres bisa lepas kendali.

Tetapi penelitian baru menunjukkan, hanya diperlukan stres ringan bagi Anda untuk menghilangkan ketenangan Anda.

Sebuah studi pada 2013 oleh ahli saraf menemukan bahwa tingkat stres yang ringan sekalipun dapat mengganggu kemampuan kita untuk mengendalikan emosi.

Dalam penelitian tersebut, peneliti mengajarkan subjek teknik pengendalian stres.

Penulis utama studi tersebut Candace Raio, Ph.D mengatakan, stres ringan yang biasanya ditemui dalam kehidupan sehari-hari dapat merusak kemampuan kognitif dalam mengendalikan rasa takut dan kecemasan.

2. Stres dapat meningkatkan risiko jatuh sakit

Beberapa orang lebih rentan terhadap penyakit tertentu, dan stres yang kronis dapat menambah berat kondisi ini.

Stres telah dikaitkan dengan penyakit seperti kanker, paru-paru, dan sirosis hati.

Stres juga dapat menyebabkan kecelakaan dan bunuh diri pada beberapa orang.

Para peneliti di Universitas Johns Hopkins, AS, telah menemukan bahwa anak-anak yang terkena stres kronis lebih mungkin berisiko terkena masalah mental.

3. Stres dapat merusak gigi dan gusi

Orang yang mengalami stres bisa menimbulkan reaksi di tubuh, salah satunya menggertakkan gigi saat tidur secara tidak sadar.

Meskipun orang sering mengertakkan gigi secara tidak sadar atau saat mereka tidur, hal itu dapat merusak rahang dan membuat gigi Anda menipis.

Sebuah studi multi-universitas pada 2012 juga mengaitkan stres dengan penyakit gusi.

Peneliti menyimpulkan bahwa tekanan pernikahan, menjadi orangtua, pekerjaan, atau kurangnya keterlibatan asmara merupakan faktor penyebab penyakit periodontal.

Tetapi mereka yang paling berisiko adalah orang-orang yang menjadi sangat emosional ketika menghadapi stres yang disebabkan oleh keuangan mereka.

Stres secara fisik dapat merusak otot jantung. Ini terjadi karena hormon stres meningkatkan detak jantung dan menyempitkan pembuluh darah.

Hal ini akan memaksa jantung untuk bekerja lebih keras, dan akan meningkatkan tekanan darah.

Menurut American Institute of Stress, tingkat kejadian serangan jantung dan kematian mendadak meningkat dibandingkan kematian yang disebabkan oleh bencana alam.

5. Stres bisa membuat berat badan bertambah

Sebagian orang yang mengalami stres, nafsu makan akan cenderung menurun.

Tetapi para peneliti di University of Miami, AS, menemukan bahwa ketika seseorang dalam situasi yang penuh tekanan, mereka cenderung mengonsumsi 40 persen lebih banyak makanan dari biasanya.

Hal ini yang mengakibatkan mereka mengalami kenaikan berat badan.

6. Stres bisa membuat terlihat lebih tua

Ada anggapan bahwa stres dapat membuat cepat tua, nyatanya stres memang berkontribusi secara signifikan terhadap penuaan dini.

Para peneliti di University of California, San Francisco, AS, menemukan stres akan memendekkan telomere, struktur di ujung kromosom, sehingga akan memperlambat pertumbuhan sel-sel baru.

Hal di atas akan membuat tanda-tanda penuaan yang tak terelakkan, seperti muncul kerutan, otot lemah, penglihatan yang buruk, dan banyak lagi.

7. Stres dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh

Hubungan antara tubuh dan pikiran tidak bisa diremahkan.

Setiap orang yang mengalami demam dikarenakan tubuhnya sudah tidak memiliki kemampuan lagi.

Itu karena tingginya stres pada tubuh membuat sistem kekebalan menderita, yang membuat Anda lebih rentan terhadap pilek dan infeksi virus.

Stres yang meningkat dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh yang membuat tubuh menjadi lebih rentan terkena penyakit.

8. Stres dapat menyebabkan kecacatan jangka panjang

Bahaya potensial yang ditimbulkan oleh stres ringan tidak boleh diremehkan.

Stres dapat menyebabkan kecacatan jangka panjang yang cukup serius sehingga Anda tidak dapat bekerja.

Para peneliti mencapai kesimpulan ini setelah studi lima tahun mereka terhadap 17.000 orang dewasa Swedia yang bekerja, berusia 18 hingga 64 tahun, yang diterbitkan pada 2011 oleh Journal of Epidemiology and Community Health.

Satu dari empat subjek penelitian di wilayah Stockholm yang mengalami stres ringan diberikan tunjangan kecacatan untuk kondisi fisik seperti tekanan darah tinggi, dan stroke.

Hampir dua pertiga mendapatkan manfaat untuk penyakit mental.

9. Stres dapat rusak kehidupan seks

Seks adalah cara yang menyenangkan dan efektif untuk menghilangkan stres. Tetapi stres juga bisa membuat Anda keluar dari suasana hati lebih cepat dari yang Anda kira.

Sebuah studi pada 1984 menemukan bahwa stres dapat memengaruhi berat badan, kadar testosteron, dan hasrat seksual pria.

Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa stres, terutama kecemasan kinerja, dapat menyebabkan impotensi.

Tingkat stres yang tinggi pada wanita hamil juga dapat memicu perubahan pada anak-anak mereka saat mereka tumbuh, khususnya masalah perilaku dan perkembangan.

/tren/read/2020/11/08/123200565/9-dampak-stres-pada-kesehatan-tubuh-dari-sebabkan-sakit-jantung-hingga

Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi ÓÅÓιú¼Ê.com
Network

Copyright 2008 - 2025 ÓÅÓιú¼Ê. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke