优游国际

Baca berita tanpa iklan.
Salin Artikel

Beberapa Catatan soal Resesi Inggris...

KOMPAS.com - Perekonomian Inggris mengalami penyusutan 20,4 persen dibandingkan dengan tiga bulan pertama tahun ini.

Hal ini mendorong negara itu jatuh ke dalam jurang resesi teknis pertamanya, sejak 2009 silam.

Kanselir Rishi Sunak mengatakan, pemerintah kini sedang bergulat dengan sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya dan penuh ketidakpastian.

Sementara kanselir bayangan Anneliese Dodds menyalahkan Perdana Menteri Boris Johnson atas skala penurunan ekonomi ini.

Adakah tanda-tanda akan membaik?

Kantor Statistik Nasional (ONS) mengatakan, ekonomi telah bangkit kembali pada Juni 2020 karena penguncian mulai dilonggarkan.

Pada skala bulan ke bulan, ekonomi tumbuh sebesar 8,7 persen pada Juni 2020, setelah pertumbuhan 1,8 persen pada Mei 2020.

Namun, wakil ahli statistik nasional untuk statistik ekonomi Jonathan Athow mengatakan bahwa produk domestik bruto (PDB) Juni masih berada di bawah level Februari 2020.

"Meskipun demikian, produk domestik bruto (PDB) pada bulan Juni masih berada di urutan keenam di bawah levelnya pada bulan Februari, sebelum virus menyerang," kata dia.


Sektor yang paling menderita

ONS menyebutkan, jatuhnya output didorong oleh penutupan toko-toko, hotel, restoran, sekolah, dan bengkel mobil.

Sektor jasa yang menggerakkan empat perlima ekonomi mengalami penurunan kuartalan terbesar dalam catatan.

Penutupan pabrik juga mengakibatkan produksi mobil paling lambat sejak 1954.

Sementara penurunan ekonomi terkonsentrasi pada April 2020, saat negara itu berada dalam puncak penguncian.

Apa yang dilakukan pemerintah?

Angka pekerja resmi yang dirilis pada Selasa (11/8/2020) menunjukkan adanya penurunan 220.000 orang antara April dan Juni.

Kendati demikian, Sunak tak ragu untuk mengakhiri skema subsidi pekerjaan yang akan berakhir setelah Oktober 2020.

"Saya pikir kebanyakan orang akan setuju bahwa itu bukan sesuatu yang berkelanjutan tanpa batas," papar Sunak.

Menurutnya, pemerintah tak boleh berpura-pura bahwa semua orang bisa dan akan kembali ke pekerjaan yang mereka miliki.

Ia juga akan memberikan dukungannya dalam menciptakan lapangan kerja di daerah baru.


Bagaimana sektor bisnis merespons?

Pendiri perusahaan pakaian JoJo Maman Bebe, Laura Tenison mengatakan, kinerja perdagangan tokonya menunjukkan variasi yang sangat besar.

"Di beberapa tempat, seperti York, Windsor, Reading, Norwich, pusat London, benar-benar mengerikan, sangat mengerikan," kata dia.

"Maksud saya, kadang-kadang kami tidak mendapatkan uang sama sekali. Tapi di beberapa toko kecil, sebenarnya lebih baik dari yang kami perkirakan," sambung dia.

Menurut dia, resesi kali ini merupakan yang ketiga kalinya sejak bisnis itu berdiri pada 1993.

Tenison mengaku harus menutup beberapa area bisnisnya karena virus corona, seperti di Amerika Serikat.

Kondisi Inggris di antara negara lain

Menurut perkiraan awal, penyusutan ekonomi yang dialami Inggris termasuk salah satu yang terbesar di antara negara-negara maju.

Meski tak seburuk Spanyol (22,7 persen), tapi penurunan itu sekitar dua kali ipat ukuran kontraksi di Jerman dan AS.

Kanselir mengatakan, kinerja ekonomi Inggris lebih buruk daripada rekan-rekan Uni Eropa-nya karena difokuskan pada layanan, perhotelan, dan belanja konsumen.

/tren/read/2020/08/13/110400865/beberapa-catatan-soal-resesi-inggris-

Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke