KOMPAS.com - Peristiwa mengejutkan terjadi di depan Mapolsek Bukitraya, Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu (19/4/2025) dini hari. Seorang perempuan bernama Ramadhani Putri (31) menjadi korban pengeroyokan oleh sekelompok debt collector.
Kejadian ini terjadi sekitar pukul 00.30 WIB di Jalan Unggas, Kelurahan Simpang Tiga, Kecamatan Bukitraya.
Korban disebutkan dikeroyok oleh kelompok debt collector bernama Fighter. Insiden bermula dari perselisihan antar kelompok debt collector karena memperebutkan target penarikan mobil yang sama. Hal ini dibenarkan oleh Kapolsek Bukitraya, Kompol Syafnil.
"Pelaku dan korban sama-sama debt collector dengan kubu yang berbeda," ujar Syafnil kepada 优游国际.com melalui sambungan telepon, Minggu (20/4/2025) malam.
Baca juga:
Sebelum pengeroyokan, korban dan pelaku sempat bertemu di sebuah hotel untuk bernegosiasi mengenai kendaraan yang hendak ditarik.
Dalam pertemuan yang disaksikan oleh aparat kepolisian, mediasi damai gagal membuahkan hasil.
Setelah itu, pelaku menghubungi korban dan seorang saksi untuk bertemu di kawasan Jalan Parit Indah.
Namun, niat damai berubah menjadi aksi brutal. Kelompok pelaku yang berjumlah sekitar 20 orang melakukan perusakan terhadap mobil korban.
Baca juga:
Karena merasa terancam, Ramadhani Putri melarikan diri ke Mapolsek Bukitraya untuk mencari perlindungan. Ironisnya, sesampainya di dekat gerbang masuk mapolsek, korban justru dikeroyok.
"Korban dikeroyok di dekat gerbang masuk mapolsek," kata Syafnil.
Para pelaku disebut memukul korban serta merusak mobil dengan batu dan kayu. Akibat aksi kekerasan tersebut, Ramadhani mengalami luka-luka dan mengeluarkan darah. Ia kemudian langsung melaporkan kejadian itu ke Polsek Bukitraya.
Menurut Kompol Syafnil, empat orang pelaku sudah berhasil ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka. Mereka adalah:
Penangkapan dilakukan oleh tim gabungan dari Polsek Bukitraya, Satreskrim Polresta Pekanbaru, dan Jatanras Polda Riau.
"Tujuh orang pelaku lainnya masih sedang diburu. Sudah ditetapkan sebagai DPO (daftar pencarian orang)," ujar Syafnil.
Baca juga:
Keterangan yang lebih mengejutkan datang dari pengakuan Kompol Syafnil mengenai kondisi anggotanya saat insiden terjadi.