KOMPAS.com - Lagu "Apanya Dong" dari musisi legendaris Indonesia, Titiek Puspa, menjadi salah satu karya yang berhasil mengubah tren musik Tanah Air pada era 1980-an.
Dilansir dari Antara (11/4/2025) saat itu, musik Indonesia didominasi oleh lagu-lagu berirama melow dan bertema patah hati.
Namun, Titiek Puspa merasa bahwa gaya tersebut bukan cerminan dirinya yang lebih menyukai nuansa ceria dan penuh kebahagiaan.
Awalnya, lagu "Apanya Dong" diciptakan oleh Titiek Puspa untuk penyanyi Euis Darliah atas permintaan sebuah perusahaan musik.
Lagu ini pun sukses mengantarkan penyanyi rock asal Cimahi tersebut ke puncak popularitas.
Dengan aransemen musik yang energik dan lirik yang jenaka, lagu ini memberikan warna baru dalam industri musik Indonesia saat itu.
Seiring waktu, lagu "Apanya Dong" kembali menemukan relevansinya di dunia musik.
Pada tahun 2005, band rock Seurieus membawakan kembali lagu ini dengan sentuhan khas mereka.
Aransemen baru tersebut menghadirkan nuansa yang lebih modern dan tetap mempertahankan esensi ceria dari versi aslinya.
Baca juga: Film-film yang Dibintangi Titiek Puspa Sejak 1966
Lagu "Apanya Dong" memiliki lirik yang menggelitik dan penuh humor. Lagu ini mengajak pendengar untuk merenungkan tentang daya tarik seseorang yang begitu memikat hati.
Namun, meskipun ada ketertarikan yang kuat, rasa gengsi sering kali menghalangi seseorang untuk mengungkapkan perasaan terlebih dahulu.
Sikap tenang dan usaha untuk menjauh pun sering kali tak berhasil karena si pujaan hati justru selalu mencuri pandang.
Dengan kombinasi lirik yang unik dan melodi yang ceria, lagu "Apanya Dong" tetap menjadi salah satu karya ikonik Titiek Puspa yang melekat di hati para pencinta musik Indonesia hingga kini.
Pikir-pikir apanya apanya
Apanya dong
Yang sebelah mana
Sesuatu sangat menarik
Pikir-pikir apanya apanya
Apanya dong
Dia punya apa
Sungguh mati aku tertarik