KOMPAS.com - Kerajaan Mataram Kuno adalah kerajaan dari masa Hindu-Buddha, yang terkenal karena meninggalkan banyak bangunan monumental di Jawa.
Bangunan megah peninggalan Mataram Kuno misalnya seperti Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
Sejarah Kerajaan Mataram Kuno dimulai pada abad ke-8 dan berakhir pada awal abad ke-11.
Simak sejarah Kerajaan Mataram Kuno berikut ini.
Baca juga: 45 Candi Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno
Pendiri Kerajaan Mataram Kuno adalah Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya.
Sejarah berdirinya Kerajaan Mataram Kuno dicatat dalam Prasasti Canggal, yang ditemukan di Gunung Wukir, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Menurut Prasasti Canggal, Raja Sanjaya mendirikan Kerajaan Mataram Kuno pada tahun 732, yang ditandai dengan didirikannya sebuah lingga di atas bukit.
Disebutkan bahwa ibu kota Kerajaan Mataram Kuno saat itu berada di Medang.
Berdasarkan Carita Parahyangan, Sanjaya adalah putra dari Sanna dan Sanaha, saudara seayah tetapi beda ibu, yang menjadi penguasa Kerajaan Galuh.
Sanjaya disebut sebagai pengganti Raja Sanna, yang gugur dalam peperangan karena diserang oleh musuh dan pusat Kerajaan Galuh dihancurkan pada tahun 717.
Para ahli menduga bahwa Sanjaya menduduki takhta untuk menggantikan Sanna pada tahun 717, tetapi mendirikan kerajaan di lokasi baru pada tahun 732 setelah menaklukkan musuh-musuh Sanna.
Pemindahan ibu kota berkaitan dengan kepercayaan bahwa istana yang telah diserbu dan dihancurkan musuh sudah kehilangan tuahnya, sehingga perlu dibangun istana baru di lokasi yang baru.
Karena kepercayaan itu, Sanjaya menjadi pendiri dari Kerajaan Mataram Kuno dan raja Kerajaan Mataram Kuno yang pertama.
Baca juga: Mengenal Pendiri Kerajaan Mataram Kuno
Mendukung berita pada Prasasti Canggal, Prasasti Mantyasih dan Prasasti Wanua Tengah III juga menyebut bahwa silsilah Kerajaan Mataram Kuno bermula dari Raja Sanjaya.
Setelah Raja Sanjaya meninggal pada tahun 750, takhta kerajaan jatuh ke tangan putranya, Rakai Panangkaran.