Dihimpun dari beberapa sumber sejarah, berikut ini raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Mataram Kuno.
Baca juga: Raja-Raja Kerajaan Mataram Kuno
Sejak didirikan pada tahun 732, letak Kerajaan Mataram Kuno kerap dipindahkan di sekitar wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Selama itu pula, banyak peristiwa penting yang terjadi di Kerajaan Mataram Kuno.
Kerajaan ini diperintah oleh raja-raja yang menganut Hindu dan Buddha.
Raja Sanjaya misalnya, merupakan penganut Hindu Siwa, sedangkan putra sekaligus penerusnya, Rakai Panangkaran, beralih menjadi penganut Buddha Mahayana.
Dari situlah timbul dua cabang dari wangsa penguasa Mataram, yang sebagian menganut Hindu Siwa dan sebagian lagi menganut Buddha Mahayana.
Masa pemerintahan Rakai Pikatan menandai bersatunya wangsa Mataram Kuo yang beragama Hindu dan Buddha.
Rakai Pikatan adalah raja Mataram Kuno yang menganut Hindu Siwa dan dikenal sebagai tokoh yang membangun Candi Prambanan.
Ia memerintah bersama permaisurinya, Pramodawardhani, putri raja Mataram Kuno yang beragama Buddha Mahayana.
Baca juga: Rakai Pikatan, Raja Mataram Kuno yang Membangun Candi Prambanan
Pada masa pemerintahan mereka, Candi Borobudur yang dibangun sejak era pemerintahan Samaratungga akhirnya diresmikan.
Dalam perjalanan sejarah Kerajaan Mataram Kuno, pernah terjadi beberapa kali perebutan kekuasaan yang membuat kerajaan terpecah.
Diperkirakan, masa kejayaan Kerajaan Mataram Kuno terjadi ketika dipimpin oleh Raja Dyah Balitung, yang memerintah periode tahun 899 hingga 911.
Prasasti Raja Dyah Balitung tidak hanya ditemukan di daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah, tetapi hingga Jawa Timur.
Hal itu membuktikan bahwa pada masa pemerintahannya, wilayah Kerajaan Mataram Kuno sudah mencapai Jawa Timur.
Bahkan beberapa sejarawan meyakini bahwa Raja Dyah Balitung berhasil memperluas kekuasaannya hingga ke Bali.