Tim Redaksi
Setahun setelah peristiwa bersejarah tersebut, tepatnya pada 31 Desember 1968, Ramos mengakhiri masa dinasnya dalam pemerintahan.
Kendati demikian, ia tidak sepenuhnya pensiun dari pekerjaannya karena masih terlibat dalam sejumlah proyek sipil, sosial dan ekonomi.
Baca juga: Mengapa ASEAN Mencanangkan Program AFTA Sejak 1992?
Pada 1982, di usianya yang sudah menyentuh 82 tahun, Narciso Ramos diminta menjadi Duta Besar semi-resmi untuk Taiwan.
Ia mengisi jabatan tersebut selama tiga tahun. Ramos tercatat sebagai politikus yang pernah menjabat di bawah delapan presiden Filipina, dari Manuel L Quezon hingga Ferdinand E Marcos.
Narciso Ramos meninggal pada 3 Februari 1986, dalam usia 86 tahun, akibat stroke.
Pengabdian dan prestasi Ramos diakui dengan berbagai penghargaan sepanjang hidupnya, termasuk Legion of Honor (pangkat komandan) dan Medali Perunggu Valor atas jasanya sebagai gerilyawan dalam Perang Dunia II, serta Ordo Sikatuna (Pangkat Satu) atas prestasinya dalam dinas luar negeri Filipina.
Referensi: