Tim Redaksi
KOMPAS.com - Pada masa awal kemerdekaan, Indonesia masih harus menghadapi berbagai persoalan, baik yang disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal.
Salah satu tantangan yang datang dari dalam negeri adalah berdirinya Republik Maluku Selatan (RMS), pada April 1950.
Sosok yang dinobatkan sebagai presiden pertama RMS adalah Johanis Hermanus Manuhutu.
JH Manuhutu hanya menjadi Presiden RMS selama sekitar satu minggu, yakni dari 25 April hingga 3 Mei 1950.
Lantas, siapa sebenarnya JH Manuhutu? Berikut ini biografi singkatnya.
Baca juga: Penyebab Terjadinya Pemberontakan RMS
Johanis Hermanus Manuhutu lahir pada 8 April 1908 di Haria, yang saat ini masuk dalam wilayah Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku.
Tidak diketahui banyak mengenai kehidupan JH Manuhutu selain riwayat pendidikan dan kepegawaiannya.
Ia merupakan lulusan Sekolah Pamongpraja (OSVIA) di Makassar, Sulawesi Selatan.
Antara 1926 hingga 1942, JH Manuhutu bekerja sebagai pegawai pemerintah kolonial Hindia Belanda.
Ketika pendudukan Jepang dimulai hingga 1944, ia menjadi Fuku Gunco di Ambon.
Setelah itu, JH Manuhutu dipindahkan menjadi Gunco di Talehu, hingga Jepang akhirnya angkat kaki dari Indonesia.
Ketika Jepang menyerah dan Sekutu mendarat di Maluku, JH Manuhutu tetap menjadi pejabat daerah.
Pada saat terbentuk Negara Indonesia Timur (NIT), ia menjabat wakil kepala daerah di Ambon.
Baca juga: Tujuan Soumokil Mendirikan Republik Maluku Selatan (RMS)
Disetujuinya hasil-hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) pada 2 November 1949, melahirkan negara Republik Indonesia Serikat (RIS).
Sesuai Pasal 2 Konstitusi RIS, diketahui wilayah pemerintahan RIS meliputi tujuh negara bagian RIS, salah satunya Negara Indonesia Timur (NIT).