Namun, tindakan Arya Damar ini justru dianggap lancang oleh pemimpin pemerintah pusat, yaitu Tribhuwana Tunggadewi.
Sebab, Arya Damar membunuh musuh yang sudah memutuskan menyerah.
Alhasil, Arya Damar kembali dikirim ke medan pertempuran untuk menebus kesalahannya.
Arya Damar terlibat dalam pertempuran panjang selama tujuh bulan di Bali.
Pada akhirnya, Pulau Bali berhasil ditaklukkan dan jatuh dalam kekuasaan Majapahit.
Pemerintahan Bali kemudian dipegang oleh adik-adik dari Arya Damar, seperti Arya Kenceng, Arya Kutawandira, Arya Sentong, dan Arya Belog.
Sementara itu, Arya Damar sendiri kembali ke daerah kekuasaannya di Palembang, Sumatera Selatan.
Baca juga: Udayana, Penguasa Bali yang Menurunkan Raja-raja Kediri
Menurut sejarawan asal Belanda, yaitu Cornelis Christiaan Berg, Arya Damar dipandang identik dengan Adityawarman, penguasa Pulau Sumatera.
Sebab, nama Adityawarman ditemukan di dalam beberapa prasasti berangka 1343 dan 1347, sezaman dengan Arya Damar.
Baik Arya Damar dan Adityawarman sama-sama penguasa Sumatera.
Oleh sebab itu, tidak menutup kemungkinan bahwa keduanya merupakan tokoh yang identik.
Kendati demikian, asumsi ini belum dapat dibuktikan secara pasti, karena daerah yang dipimpin oleh Adityawarman dan Arya Damar berbeda.
Arya Damar memimpin Palembang, sedangkan Adityawarman berkuasa atas Pagaruyung.
Referensi:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.