JAKARTA, KOMPAS.com - Bibir sumbing, secara ilmiah, adalah bentuk kelainan bawaan dengan penanda celah pada bibir.
Kemajuan teknologi, menurut sumber bacaan pada laman 优游国际.com edisi 16 Februari 2022, bisa memulihkan bibir sumbing.
Riwayat operasi bibir sumbing, sementara itu, adalah jenis operasi plastik.
Operasi plastik, selain demi kesehatan, juga bertujuan estetika.
Baca juga:
Operasi bibir sumbing untuk tujuan estetika membawa dampak pada kepercayaan diri pasien.
Celah pada bibir yang menyebabkan bibir sumbing bisa terjadi gegara jaringan pembentuk bibir serta langit-langit mulut tak menyatu sempurna.
Biasanya, bibir sumbing sudah terbentuk pada janin di trimester pertama kehamilan ibu.
Operasi bibir sumbing
Meskipun masuk dalam kategori operasi plastik, operasi bibir sumbing sekaligus perawatannya memerlukan langkah-langkah komprehensif.
Pasalnya, perawatan bibir sumbing dan celah langit-langit mulut, biasanya, berlangsung tidak hanya satu kali, kata penjelasan Mamta Carrol, Senior Vice President and Regional Director Asia Smile Train, hari ini, sembari menyebut, sejak 2002 sampai dengan 2022, pihaknya sudah melakukan 100.000 kali operasi bibir sumbing di Indoesia.
Data termutakhir dari Smile Train Indonesia menunjukkan bahwa secara global, 1 dari 700 bayi lahir mengalami bibir sumbing dan/atau celah langit-langit mulut.
Di Indonesia, setiap tahun ada rerata 8.500 bayi mengidap bibir sumbing dan/atau celah langit-langit mulut.
Riwayat operasi bibir sumbing
Catatan menunjukkan, riwayat operasi bibir sumbing sudah ada pada 390 Sebelum Masehi (SM).
China adalah salah satu pelopor operasi bibir sumbing.