优游国际

JAKARTA, KOMPAS.com - Plastisin adalah tanah liat sintetis yang kini menjadi mainan anak.

Bahan bacaan di laman 优游国际.com pada 11 Maret 2021 memberi informasi bahwa plastisin menjadi alternatif bagi para seniman untuk bahan membuat patung.

Baca juga: Kebahagiaan Agnez Mo Patung Lilinnya Dipajang di Madame Tussauds Singapura

Plastisin berbentuk lunak dan liat, mirip tanah liat.

Sejarah teknologi plastisin sudah berkembang sejak 100 tahun silam.

Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma Kepala Badan Nasional Narkotika Propinsi (BNNP) DIY Kombes Pol Sutarmono saat menunjukan Malam (Plastisin) yang digunakan untuk menyimpan sabu-sabu dan ekstasi. Malam (Plastisin) juga berfungsi sebagai pemberat untuk dilemparkan kedalam Lapas Narkotika Kelas II A Pakem Sleman.

Plastisin

ALOYSIUS GONSAGA ANGI EBO/KOMPAS.com Patung lilin bintang Manchester United, Cristiano Ronaldo, di museum patung lilin Madame Tussauds Singapore.

Plastisin bisa dijumpai di museum-museum patung lilin semisal di Madame Tussauds di London, Inggris.

Saat ini, plastisin yang berbasis lilin ini menjadi salah satu alat pendidikan sekaligus mainan anak.

Di tingkat pendidikan taman kanak-kanak (TK) dan sekolah dasar (SD), sering kali plastisin menjadi bahan pendidikan.

IMDb/Shaun the Sheep Shaun the Sheep

Tak cuma itu, plastisin bahkan masuk di dunia film animasi pendidikan di televisi hingga layar lebar.

Salah satu film animasi dengan penggunaan plastisin adalah Shaun The Sheep.

Sejatinya, plastisin adalah merek dari produk mainan anak yakni tanah liat sintetis.

Shutterstock/Anton Ivanov Patung Bruce Lee di Madame Tussauds Museum, San Francisco, Oktober 2015.