Selama membawa sandi negara, Ponidjan harus menyusuri hutan dan tidak pernah tertangkap tentara Belanda.
Selama enam bulan, Rumah Sandi digunakan sebagai kantor sandi darurat.
Baca juga: Museum Perumusan Naskah Proklamasi: Sejarah, Perkembangan, dan Isinya
Rumah Sandi pernah direnovasi pada 2014, untuk mengganti kayu bangunan yang lama dan lantai yang dulunya tanah, diganti menjadi keramik.
Saat ini, di dalam Rumah Sandi tersimpan benda-benda yang menjadi saksi perjuangan pada masa Agresi Militer Belanda II.
Koleksinya mulai dari foto, replika meja dan kursi yang digunakan oleh Soedijatmo dan Sumarkidjo, serta diorama yang menggambarkan suasana di Rumah Sandi ketika difungsikan sebagai tempat menerima berita.
Referensi :