优游国际

Baca berita tanpa iklan.
Salin Artikel

Kehidupan Sosial Bangsa Sumeria

Bangsa ini mendiami wilayah Mesopotamia mulai 3500 SM, setelah bangsa Ubaid punah.

Sebagai bangsa yang merintis peradaban Mesopotamia, orang-orang Sumeria hidup dengan mengandalkan pertanian, seperti pendahulunya.

Tidak hanya itu, bangsa Sumeria juga memperbarui berbagai aspek kehidupan hingga akhirnya memulai peradaban pertama, membangun kota-kota pertama, dan menciptakan berbagai penemuan yang berpengaruh pada kehidupan saat ini.

Kebudayaan bangsa Sumeria kemudian berakhir setelah mendapatkan serangan bangsa Akkadia yang dipimpin oleh Sargon.

Kehidupan sosial bangsa Sumeria

Letak Mesopotamia yang berada di antara Sungai Eufrat dan Sungai Tigris membuat wilayahnya dibanjiri air saat musim hujan.

Namun di sisi lain, wilayah ini menjadi sangat subur dan baik untuk bercocok tanam.

Seperti pendahulunya, bangsa Sumeria hidup dengan cara bertani. Mereka mengairi tanah pertaniannya dengan membuat saluran air dari Sungai Eufrat dan Tigris.

Hal ini dapat dilihat dari hasil penggalian arkeolog di kota-kota Sumeria.

Tidak hanya itu, bangsa Sumeria juga memanfaatkan kekayaan sumber daya alam di Mesopotamia untuk berbagai keperluan hidup.

Mereka berhasil menanggulangi banjir yang datang saat musim hujan dan membangun pemukiman di sekitar Sungai Eufrat dan Tigris.

Bangsa Sumeria menanggulangi air bah yang datang dengan membangun bendungan dan membuat sistem pengairan yang baik untuk keperluan pertanian maupun kebutuhan sehari-harinya.

Wilayah Mesopotamia yang mula-mula berupa rawa-rawa, perlahan dikeringkan dan dijadikan pemukiman yang dihuni oleh kelompok masyarakat yang teratur.

Selain itu, kebudayaan bangsa Sumeria dianggap sebagai peradaban tinggi dunia, karena mereka berhasil menciptakan salah satu sistem penulisan tertua.

Pada 3200 SM, mereka telah berkomunikasi melalui lempengan tanah liat yang ditulisi pahatan gambar yang melambangkan kata.

Pada awalnya, bahasa yang diciptakan bangsa Sumeria hanya digunakan oleh beberapa kalangan, seperti pemuka adat dan pemimpin masyarakat, karena terlalu sulit.

Hal itu pula yang menyebabkan penyebaran bahasa mereka menjadi lambat dan masyarakatnya banyak yang hanya memfokuskan kegiatan sehari-harinya dengan bercocok tanam.

Seiring berjalannya waktu, mereka mulai mengembangkan kemampuan untuk beternak dan berdagang.

Dari hasil pertanian dan perdagangan itulah, bangsa Sumeria mampu membangun kota-kota seperti Kota Ur, Sumer, Uruk, Lagash, dan sebagainya.

Kota-kota yang pada awalnya berdiri sendiri kemudian timbul perang untuk saling menaklukkan.

Keinginan untuk saling menaklukkan inilah yang akhirnya memunculkan sistem pemerintahan kerajaan.

Referensi:

  • Aizid, Rizem. (2018). Sejarah Terlengkap Peradaban Dunia. Yogyakarta: Noktah.
  • Nurhayati, Dewi. (2019). Peradaban Mesopotamia. Semarang: ALPRIN.

/stori/read/2021/06/16/170000879/kehidupan-sosial-bangsa-sumeria

Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke