Oleh: Rina Kastori, Guru SMPN 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Interaksi sosial disosiatif adalah proses oposisi (oppositional process), di mana seseorang rela melawan orang atau kelompok lainnya demi meraih tujuan tertentu.
Jenis interaksi ini dikatakan proses oposisi karena bertentangan dengan kelompok lain, sehingga rentan menimbulkan perpecahan.
Ada tiga bentuk interaksi sosial disosiatif, yakni persaingan, kontravensi, dan pertikaian. Berikut uraiannya:
Adalah proses sosial ketika individu atau kelompok manusia saling bersaing mencari keuntungan lewat kegiatan tertentu.
Persaingan itu dilakukan tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan. Adapun fungsi dari bentuk interaksi sosial disosiatif ini adalah:
Baca juga: Faktor Berlangsungnya Proses Interaksi Sosial
Adalah sikap menentang dengan tersembunyi, agar tidak terjadi perselisihan (konflik) terbuka.
Kontravensi merupakan proses sosial dengan ketidakpastian, keraguan, penolakan, dan penyangkalan dengan tidak diungkapkan secara terbuka.
Penyebabnya ialah perbedaan pendirian antara suatu kalangan dengan kalangan lain atau seluruh masyarakat.
Berikut macam-macam kontraversi.
Baca juga: Interaksi Sosial: Pengertian, Syarat, dan Aturannya
Adalah proses sosial sebagai kelanjutan dari kontravensi. Dalam pertikaian, perselisihan sudah bersifat terbuka.
Pertikaian terjadi karena perbedaan yang makin tajam antara kalangan tertentu dalam masyarakat.
Kondisi perbedaan ini mengakibatkan amarah dan rasa benci yang mendorong timbulnya tindakan untuk melukai, menghancurkan, bahkan menyerang pihak lain.
Jadi, pertikaian muncul apabila individu atau kelompok berusaha memenuhi kebutuhan atau tujuannya, dengan menentang pihak lain lewat ancaman atau kekerasan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.