KOMPAS.com - Ketimpangan sosial merupakan keadaan di mana terjadi kesenjangan, ketimpangan, atau ketidaksamaan akses untuk memanfaatkan sumber daya yang ada.
Secara umum ketimpangan sosial artinya tidak seimbang atau adanya jarak yang terjadi di tengah masyarakat.
Hal ini biasanya disebabkan oleh adanya perbedaan status sosial, ekonomi, maupun budaya.
Dari buku Social Inequality: Forms, Causes, and Consequences (2009) karya Carles Hurst terdapat beberapa pengertian ketimpangan sosial dari ahli, yaitu:
Salah satu penyebab ketimpangan sosial karena adanya hambatan untuk mengakses kehidupan yang lebih layak dan tidak memperoleh kesempatan yang sama dengan kelompok lainnya.
Baca juga:
Faktor penyebab ketimpangan sosial terbagi menjadi dua, yaitu:
Faktor ini terdiri dari rendahnya kualitas sumber daya manusia karena tingkat pendidikan yang kurang maksimal dan budaya kemiskinan.
Budaya kemiskinan adalah sikap putus asa, pasrah, apatis, dan tidak yakin dengan masa depannya.
Sikap tersebut karena masyarakat tidak berdaya secara ekonomi dan kekuasaan. Para orang golongan atas seakan-akan tidak mampu memberikan sikap optimis.
Justru membiarkan yang miskin semakin miskin, yang kaya menjadi kaya.
Faktor ini berasal dari luar kontrol dan kemampuan setiap individu. Misalnya birokrasi atau kebijakan pemerintah yang membatasi akses seseorang.
Pembatasan tersebut menyebabkan kesenjangan sosial karena ada sistem yang menghambatnya.
Baca juga:
Faktor internal dan eksternal hanya menjadi dasar adanya kesenjangan sosial.
Bisa saja ada orang yang terlahir tidak mampu, namun bisa bekerja keras dan memperbaiki taraf hidupnya menjadi mampu.
Terdapat beberapa bentuk ketimpangan sosial yang terjadi di tengah masyarakat, di antaranya: