JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) melakukan pemantauan terhadap rumah subsidi dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Direktur Operasi Pemanfaatan BP Tapera Muhammad Nauval Al-Ammari menyampaikan, hasil pemantauan dan evaluasi hingga tahun 2024 menunjukkan tren peningkatan tingkat keterhunian.
Pada tahun 2022, BP Tapera berhasil memantau 57.757 rumah dari target 52.000 rumah, dengan hasil yaitu 41.435 rumah atau 71,62 persen sudah dihuni sesuai ketentuan.
Kemudian pada tahun 2023, BP Tapera berhasil memantau 70.422 rumah dari target 62.000 rumah, dengan hasil 65.162 rumah atau 92,53 persen dihuni sesuai ketentuan.
Baca juga: Inilah Pilihan Rumah Subsidi Terjangkau di Kabupaten Wajo!
Sementara pada tahun 2024, BP Tapera berhasil memantau 66.541 rumah dari target 62.000 rumah, dengan hasil 62.294 rumah atau 93,62 persen telah dihuni sesuai ketentuan.
"Sedangkan pada tahun 2025 ini, BP Tapera menargetkan sampling sebanyak 80.000 unit rumah," katanya, dikutip dari keterangan resmi, Kamis (24/04/2025).
Adapun seluruh pelaksanaan pemantauan dan evaluasi ini berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengatakan kuota FLPP tahun 2025 bertambah 220.000 unit rumah subsidi.
Ada pun sebelumnya, kuota FLPP tahun 2025 adalah sebanyak 220.000 unit rumah subsidi dengan anggaran sebesar Rp 28,2 triliun.
Sementara anggaran yang bakal disediakan untuk tambahan FLPP tersebut adalah sekitar Rp 31 triliun.
"Kita sudah mendapatkan dukungan dari Presiden Prabowo, DPR, Pak Dasco (Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad), juga dari Bank Indonesia, kita sudah siapkan untuk 220.000 lagi," katanya di Wisma Mandiri II, Jakarta Pusat, Kamis (27/03/2025).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita 优游国际.com WhatsApp Channel : . Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.