优游国际

Baca berita tanpa iklan.

Konglomerat Sowan Prabowo, Punya Bisnis Properti Ratusan Triliun Rupiah

优游国际.com - 08/03/2025, 10:06 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Para konglomerat yang bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (6/3/2025), memiliki bisnis properti dengan nilai ratusan triliun rupiah.

Mereka adalah Sugianto Kusuma alias Aguan, Anthony Salim, Prajogo Pangestu, Boy Garibaldi Thohir, Franky Oesman Widjaja, Dato Sri Tahir, James Riady, dan Tomy Winata.

Aguan dan Anthony Salim di bawah bendera Agung Sedayu Group dan Salim Group, contohnya. Keduanya diketahui membentuk perusahaan dengan bendera PT Multi Artha Pratama (MAP).

Baca juga: Konglomerat Kuasai 59 Persen Tanah di Indonesia, Apa Aksi Pemerintah?

Pada tahun 2021, MAP mengambil alih 80 persen saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) atau 328 juta saham sebagai pemegang saham pengendali.

Setelah itu, PANI mendiversifikasi portofolio bisnisnya ke sektor properti, memulai aksi korporasi dan rencana bisnis. Termasuk mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia pada 23 Agustus 2022.

PANI pun berhasil menjadi memimpin pasar properti Indonesia dengan kapitalisasi mencapai Rp 191,63 triliun per Jumat (7/3/2025).

Proyek-proyek raksasa yang telah dan tengah mereka kembangkan antara lain Pantai Indah Kapuk 2 dan Tropical Coastland PIK 2 dengan total jumlah 11 produk residensial dan 14 produk komersial.

Sementara itu, Prajogo Pangestu dengan bendera PT Barito Pacific Tbk (BRPT) main di sektor properti dengan berfokus pada real estat komersial.

Baca juga: Konglomerat Aguan Ikut Bangun 3 Juta Rumah, Lokasinya di Tangerang

BRPT memiliki divisi real estat komersial dengan bendera PT Griya Idola. Asetnya antara lain Wisma Barito Pacific; Wisma Barito Pacific 2; Kawasan Industri Griya Idola Industrial Park (GIIP) seluas 110 hektar di Jalan Raya Serang, Tangerang, Banten; perumahan Griya Idola Residence; dan Mambruk Hotel Anyer.

Selanjutnya, Boy Garibaldi Thohir melalui Adaro Land membangun dan mengelola perumahan karyawan BPI di Batang, Jawa Tengah; dan Kawasan Industri RISA seluas 150 hektar di Balangan, Kalimantan Selatan.

Kemudian, gedung perkantoran lokasi kerja Grup AAI dan Grup Adaro di Banjarmasin dan Jakarta, seperti kantor dan mes AI di Banjarbaru, Graha Saptaindra di Jalan TB Simatupang, Jakarta, serta beberapa lantai ruangan di Cyber 2 Tower dan di Menara Karya di Jalan Rasuna Said, Jakarta.

Berikutnya, Franky Oesman Widjaja yang mengomandani Sinarmas Group. Salah satu dari pilar usaha konglomerasi ini adalah Sinarmas Land.

Melalui PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), diketahui membangun proyek-proyek skala kota, seperti BSD City, Kota Wisata, Grand Wisata, Wisata Bukit Mas, Grand City, Balikpapan Permai, dan Balikpapan Baru. Kapitalisasi pasar BSDE tercatat menyentuh angka Rp 18 triliun.

Baca juga: Bos Pakuwon Sebut Program 3 Juta Rumah Challenging

Sedangkan Dato Sri Tahir bermain properti melalui PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO).

Asetnya tersebar di seluruh Indonesia mulai dari Mayapada Tower 1 dan 2, Sona Topas Tower, Menara Gracia, Menara Mayapada Bandung, Mayapada Complex, The Khayangan, Simprug Signature, dan The Grand Maja.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan.
Baca berita tanpa iklan.
Komentar
Baca berita tanpa iklan.
Close Ads
Penghargaan dan sertifikat:
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi 优游国际.com
Network

Copyright 2008 - 2025 优游国际. All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses 优游国际.com
atau